Enzim bersifat Spesifik
Salah
satu cara kerja enzim bersifat spesifik artinya satu enzim bekerja untuk satu
jenis makromolekul. Molekul yang di ubah itu disebut substrat. Jadi tidak bisa
enzim amilase mengubah protein atau pepsin mengubah amilum. Karena enzim yang
ada di mulut fungsinya tidak sama dengan kinerja enzim di lambung dan di usus.
Cara Kerja enzim
Aktivitas sistem dalam tubuh kita bekerja dengan bantuan enzim sebagai senyawa kimiawi, terlebih sistem yang mengunakan bahan dasar zat makanan yaitu sistem pencernaan. Perubahan makanan dalam bentuk makromolekul (amilum) menjadi mikromolekul (maltosa) atau sebaliknya hanya bisa dilakukan oleh enzim, dan sudah dipastikan bahwa tujuan penambahan enzim dalam proses pencernaan adalah untuk mempercepat reaksi.
Walaupun enzim bekerja dengan mempercepat suatu reaksi, enzim tidak akan ikut bereaksi. Hal tersebut dikarena enzim memiliki sifat yang sejalan dengan kerja enzim sebagai biokatalisator.
Adapun cara kerja enzim
dalam mempercepat reaksi kimia ialah dengan berikatan bersama substrat,
kemudian substrat tersebut akan diubah menjadi produk. Setelah terbentuk
produk, enzim akan melepaskan “diri’ dari substrat. Hal ini dikarenakan enzim
tidak bereaksi dengan substratnya. Ada dua teori yang menggambarkan cara kerja
enzim, yaitu:
1. Teori Gembok &
Kunci
Teori ini dikemukakan
oleh Emil Fischer pada 1894. Menurut teori ini, enzim akan berikatan dengan
substrat yang memiliki bentuk sama (spesifik) dengan sisi aktif enzim. Dengan
kata lain, hanya substrat yang memiliki bentuk yang cocok atau spesifik yang
hanya akan berikatan dengan enzim.
Hal inilah yang
dikatakan sebagai teori gembok dan kunci, dimana enzim diibaratkan sebagai
sebuah kunci yang dapat membuka sebuah gembok yang disini diibaratkan sebagai
substratnya. Gembok dan kunci akan memiliki sisi yang sama untuk dapat terbuka
atau menutup.
Teori ini memiliki
kekurangan yakni tidak mampu menjelaskan tentang kestabilan enzim saat
peralihan titik reaksi enzim.
Gambar
1: Teori Gembok dan Kunci (permukaan sisi aktif enzim di ikuti susbtrat)
2. Teori Induksi
Menurut teori yang
diungkapkan oleh Daniel Koshland pada 1958, enzim memiliki sisi aktif yang
fleksibel. Meski demikian, sisi aktif enzim ini memiliki titik – titik
pengikatan yang spesifik. Sehingga hanya substrat yang memiliki titik – titik
pengikatan yang samalah yang akan menginduksi sisi aktif enzim sehingga pas
(membentuk seperti substrat).
No comments:
Post a Comment