Translate

Monday, May 8, 2017

Laporan Praktikum Peremajaan dan Transfer Mikroba

LAPORAN
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR
PEREMAJAAN DAN TRANSFER MIKROBA


Nama              : Andri Tri Madani
NIM                : J1A116040
Kelompok      : 2
Shift                : 1
Asisten            : 1. Ika Gusriani, S.TP., M.P.
  2. Hirayati, S.Si






 
 
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2017


I.                   PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Untuk dapat meneliti mikroorganisme di laboratorium kita harus dapat menumbuhkan mikroorganisme tersebut.  Mikroorganisme dapat berkembang secara alami ataupun buatan. Substrat yang digunakan manusia dalam dalam mengembangkan dan menumbuhkan mikroorganisme disebut media. Untuk itu harus dipahami jenis - jenis nutrien yang diisyaratkan oleh bakteri dan lingkungan fisik yang menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhannya.

Inokulasi dimaksudkan untuk menumbuhkan, meremajakan mikroba dan mendapatkan populasi mikroba yang murni.  Inokulasi adalah pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Agar biakan bakteri dapat dibuat , maka alat-alat harus disterilisasi sebelum inokulasi.

Untuk melakukan pemindahan biakan mikroba yang dibiakkan harus sangat hati-hati dan mematuhi prosedur laboratorium agar tidak terjadi kontaminasi. Pada praktikum ini akan dilakukan peremajaan dan transfer mikroba. Diharapkan dengan percobaan ini, mahasiswa mampu menginokulasi bakteri.

1.2  Maksud dan Tujuan
Maksud dan Tujuan praktikum ini adalah:
1.      Mengetahui dan memahami teknik  inokulasi cara peremajaan dan transfer mikroba

II.                TINJAUAN PUSTAKA
Penanaman bakteri atau biasa disebut juga inokulasi adalah pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Untuk melakukan penanaman bakteri (inokulasi) terlebih dahulu diusakan agar semua alat yang ada dalam hubungannya dengan medium agar tetap steril, hal ini agar menghindari terjadinya kontaminasi (Dwijoseputro, 1998)
Teknik yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme pada media agar memungkinkannya tumbuh dengan agak berjauhan dari sesamanya, juga memungkinkan setiap selnya berhimpun membentuk koloni, yaitu sekelompok massa sel yang dapat dilihat dengan mata telanjang. Bahan yang diinokulasikan pada medium disebut inokulum, dengan menginokulasi medium agar nutrien (nutrien agar) dengan metode agar tuang atau media agar sebar, sel-sel mikroorganisme akan terpisah sendiri-sendiri. Setelah inkubasi, sel-sel mikroba individu memperbanyak diri secara cepat sehingga dalam waktu 18 sampai 24 jam terbentuklah massa sel yang dapat dilihat dan dinamakan koloni. Koloni dapat terlihat oleh mata telanjang. Setiap koloni merupakan biakan murni satu macam mikroorganisme (Pelczar dan Chan, 2007).
Ada beberapa tahap yang harus dilakukan sebelum melakukan teknik penanaman bakteri (inokulasi) yaitu :
1.      Menyiapkan ruangan
Ruang tempat penanaman bakteri harus bersih dan keadannya harus steril agar tidak terjadi kesalahan dalam pengamatan atau percobaaan dalam labotarium pembuataan serum vaksin dan sebagainya. Inokulasi dapat dilakukan dalam sebuah kotak kaca (encast ) udara yang lewat dalam kotak tersebut dilewatkan saringan melalui suatu jalanagar tekena sinar ultraviolet (Pelczar, 1986).
2.      Pemindahan dengan dengan pipet.
Cara ini dilakukan dalam penyelidikan air minum atau pada penyelidikan untuk diambil 1 ml contoh yang akan diencerkan oleh air sebanyak 99 ml murni (Pelczar, 1986).
3.      Pemindahan dengan kawat inokulasi
Kawat inokulasi sebaliknya dari platina atau nikel ujungnya boleh lurus juga boleh berupa kolongan yang diametrnya 1-3 mm. Dalam melakukuan penanaman bakterikawat ini terlebih dahulu dipijarkan sedangkan sisanya tungkai cukup dilewatkan nyala api saja setelah dingin kembali kawat itu disentuhkan lagi dalam nyala (Pelczar, 1986)

Ada beberapa metode yang digunakan untuk mengisolasi biakan murnimikroorganisme yaitu :
1.      Metode gores
Teknik ini lebih menguntungkan jika ditinjau dari sudut ekonomi dan waktu, tetapimemerlukan ketrampilan-ketrampilan yang diperoleh dengan latihan. Penggoresan yangsempurna akan menghasilkan koloni yang terpisah. Inokulum digoreskan di permukaanmedia agar nutrien dalam cawaan petri dengan jarum pindah (lup inokulasi). Di antaragaris-garis goresan akan terdapat sel-sel yang cukup terpisah sehingga dapat tumbuhmenjadi koloni (Winarni, 1997).

Ada beberapa teknik dalam metode goresan (Kus Irianto, 2006)., yakni :
a. Goresan T
b. Goresan kuadranc.
c. Goresan Radiand.
d. Goresan Sinambung

2.       Metode tebar
Setetes inokolum diletakan dalam sebuah medium agar nutrien dalam cawanpetridish dan dengan menggunakan batang kaca yang bengkok dan steril. Inokulasi itudisebarkan dalam medium batang yang sama dapat digunakan dapat menginokulasikanpinggan kedua untuk dapat menjamin penyebaran bakteri yang merata dengan baik. Padabeberapa pinggan akan muncul koloni koloni yang terpisah-pisah (Winarni, 1997).
3.      Metode tuang
Isolasi menggunakan media cair dengan cara pengenceran. Dasar melakukanpengenceran adalah penurunan jumlah mikroorganisme sehingga pada suatu saat hanyaditemukan satu sel di dalam tabung (Winarni, 1997).
4.      Metode tusuk
Metode tusuk yaitu dengan dengan cara meneteskan atau menusukan ujung jarum ose yang didalamnya terdapat inokolum, kemudian dimasukkan ke dalam media (Winarni,1997)

III.             METODOLOGI

3.1  Waktu dan Tempat

Waktu pelaksanaan Praktikum Mikrobiologi adalah Rabu, 19 April 2017 pukul 08.00 – 10.00 WIB bertempat di Laboratorium Biologi Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jambi.

3.2  Bahan dan Alat

·         Alat                 :
1.      Media agar NA
2.      Tabung reaksi steril
3.      Cawan petri steril
4.      Jarum Ose
5.      Autoklaf
6.      Pemanas listrik / Hot plate stirrer
7.      Bunsen
8.      Botol semprot alkohol

·         Bahan              :
1.      Kapas
2.      Aluminium foil
3.      Plastik Wrap
4.      Kertas pembungkus
5.      Tissue
6.      Kertas label
7.      Alkohol 70%
8.      Spritus
  
3.3  Skema Kerja

·         Metode Gores (Streak Plate Method) pada Media Agar Datar
1.        Media dalam cawan petri diletakkan pada telapak tangan kiri.
2.        Panaskan jarum ose pada nyala api lampu spiritus hingga membara lalu semprotkan alkohol 70%.
3.        Dipanaskan pinggiran cawan petri untuk proses sterilisasi cawan petri.
4.        Dibuka sedikit tutup cawan petri dengan tetap melakukannya di dekat api bunsen.
5.        Digeserkan ujung jarum ose yang sudah mengandung mikroorganisme dengan hati-hati di atas permukaan agar, dimulai dari atas permukaan secara zig-zag menuju ke bagian bawah (goresan T).
6.        Ditutup secepatnya pada media cawan petri yang telah diinokulasi. Lilit menggunakan kertas wrap. Berikan label.
7.        Dipanaskan ujung jarum ose kembali sampai membara untuk memusnahkan mikroorganisme yang masih menempel.
8.        Bungkus dengan kertas pembungkus untuk sterilisasi dengan menggunakan autoklaf dengan suhu 121oC tekanan 2 atm.
9.        Kemudian disimpan biakan yang baru diinokulasi dalam inkubator
10.    Diamati dan diberi keterangan pertumbuhan koloni bakteri.

·         Metode Gores (Streak Plate Method) pada Media Agar Miring
1.      Media agar miring dalam tabung reaksi diletakkan pada telapak tangan kiri.
2.      Dipanaskan jarum ose pada nyala api lampu spiritus hingga membara lalu semprotkan dengan alkohol 70%.
3.      Dibuka sumbat kapas pada biakan induk dengan jari manis dan kelingking.
4.      Kemudian ujung jarum ose yang sudah mengandung mikroorganisme digeserkan dengan hati-hati di atas permukaan agar, dimulai dari dasar tabung secara zig-zag menuju ke bagian atas tabung.
5.      Disumbat kapas ditutup secepatnya pada media yang telah diinokulasi. Lapiskan dengan aluminium foil dan lilit menggunakan kertas wrap. Berikan label.
6.      Dipanaskan ujung jarum ose kembali sampai membara untuk memusnahkan mikroorganisme yang masih menempel.
7.      Bungkus dengan kertas pembungkus untuk sterilisasi dengan menggunakan autoklaf dengan suhu 121oC tekanan 2 atm.
8.      Kemudian disimpan biakan yang baru diinokulasi dalam inkubator
9.      Diamati dan diberi keterangan pertumbuhan koloni bakteri.

IV.             HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1  Data Pengamatan
Dari praktikum yang dilakukan data pengamatan yang didapatkan praktikan adalah :
Tabel Hasil Pengamatan
NO
Metode
Sampel
Media
Form
Margin
Elevation
Warna
1.
Metode Gores, permukaan datar.
10-3
Cawan Petri
Iregular
Undulate
Umbonate
Putih Lendir
Kuning (1)
2.
Metode Gores, permukaan datar.
10-4
Cawan Petri
Iregular
Entire
Umbonate
Putih Lendir
Kuning (1)
3.
Metode Gores, permukaan miring.
10-3
Tabung Reaksi
Iregular
Undulate
Umbonate
Putih Lendir
Kuning (1)
4.
Metode Gores, permukaan miring.
10-4
Tabung Reaksi
Iregular
Entire
Umbonate
Putih Lendir
Kuning (1)

4.2  Analisa Hasil
Dari hasil yang didapatkan menggunakan metode gores permukaan datar pada cawan petri sampel 10-3 form iregular, margin undulate, elevation umbonate, warna putih lendir dan satu bakteri berwarna kuning. Kemudian, metode gores permukaan datar pada cawan petri sampel 10-4 didapatkan form iregular, margin entire, elevation umbonate, warna putih lendir dan satu bakteri berwarna kuning. Lalu metode gores permukaan miring pada tabung reaksi sampel 10-3 form iregular, margin undulate, elevation umbonate dan berwarna putih lendir. Metode gores permukaan miring pada tabung reaksi sampel 10-4 didapatkan form iregular, margin entire, elevation umbonate dan berwarna putih lendir.
4.3  Pembahasan
Pada percobaan inokulasi mikroorganisme ini,hal pertama yang harus dilakukan adalah mensterilkan alat-alat yang akan digunakan. Hal ini bertujuan agar pertumbuhan mikroorganisme yang akan diinokulasi tidak terkontaminasi mikroorganisme lain yang akan menganggu hasil pengamatan. Semua pekerjaan pada praktikum ini harus memperhatikan prosedur teknik aseptis.

Ujung jarum ose dipanaskan sampai membara. Untuk tabung reaksi dan cawan petri, dipanaskan hanya cukup dilakukan dengan melewatkan mulut tabung reaksi beberapa kali di atas spiritus. Kemudian, alat-alat tersebut didiamkan terlebih dahulu selama beberapa detik agar suhunya sedikit turun agar bakteri tidak mati akibat suhu yang terlalu tinggi . Jarum ose juga disemprotkan alkohol 70% agar terhindar dari kontaminasi dan tetap dalam keadaan steril.

Bentuk awal bakteri pada sampel 10-3 adalah form iregular, margin undulate, elevation umbonate dan berwarna warna putih lendir. Kemudian, Bentuk awal bakteri sampel 10-4 adalah form iregular, margin entire, elevation umbonate dan berwarna putih lendir. Kemudian sampel bakteri diambil dan diinokulasi menggunakan metode gores permukaan datar pada cawan petri serta metode gores permukaan miring pada tabung reaksi.
Setelah diinkubasi selama satu minggu dan dilakukan pengamatan dengan hasil yang didapatkan menggunakan metode gores permukaan datar pada cawan petri sampel 10-3 form iregular, margin undulate, elevation umbonate, warna putih lendir dan satu bakteri berwarna kuning. Kemudian, metode gores permukaan datar pada cawan petri sampel 10-4 didapatkan form iregular, margin entire, elevation umbonate, warna putih lendir dan satu bakteri berwarna kuning. Lalu metode gores permukaan miring pada tabung reaksi sampel 10-3 form iregular, margin undulate, elevation umbonate dan berwarna putih lendir. Metode gores permukaan miring pada tabung reaksi sampel 10-4 didapatkan form iregular, margin entire, elevation umbonate dan berwarna putih lendir.
Dari hasil praktikum tersebut dapat dilihat bentuk awal bakteri sampel 10-3 dan 10-4 dengan setelah hasil pengamatan hampir sama. Bakteri tumbuh di tempat yang telah digoreskan menggunakan jarum ose. Adanya satu bakteri berwarna kuning didalam cawan petri disebabkan oleh kurang aseptisnya pengerjaan saat menginokulasi mikroba. Hal itu bisa disebabkan karena terlalu lama membuka tutup cawan petri atau terkontaminasi dengan udara disekitar.


V.                PENUTUP

5.1  Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilaksanakan praktikan dapat menarik kesimpulan :
1.      Inokulasi adalah kegiatan pemindahan mikroorganisme dari tempat atau sumber asalnya ke medium baru yang telah dibuat dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi dan aseptis.
2.      Ada empat metode inokulasi, yaitu metode gores, metode sebar, metode tuang, dan metode tusuk.
3.      Untuk bentuk bentuk media inokulasi juga ada empat yaitu agar datar , agar tegak, agar miring, dan media cair.

5.2  Saran
Saat pelaksanaan praktikum, praktikan harus teliti dan berhati-hati dalam mengikuti prosedur yang telah ditetapkan. Serta keaseptisan sangat diperlukan dalam praktikum ini agar didapatkan hasil yang maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

1.      Dwidjoseputro, D. 1998. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan : Malang.
2.      Irianto Kus. 2006. Kamus Biologi. Edisi Pertama. Bumi Aksara : Jakarta
3.    Pelczar dan Chan. 2007. Analisis Mikroba pada Inokulasi . Edisi Kelima.Erlangga: Jakarta
4.      Pelezar, M.1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi I. Erlangga : Jakarta.
5.      Winarni, D. 1997. Diktat Teknik Fermentasi. Program Studi D3 Teknik Kimia FTI-ITS : Surabaya.




LAMPIRAN

                                                                                                                       








                    Gambar 1                                      Gambar 2                                     Gambar 3









              Gambar 4                                        Gambar 5                                                Gambar 6









                Gambar 7                                        Gambar 8                                  Gambar 9

Keterangan Gambar :
1. Jarum Ose
2. Lampu spritus
3. Hasil inokulasi bakteri sampel 10-4 metode gores permukaan agar datar.
4. Inokalisi bakteri sampel 10-3  metode gores permukaan agar datar sebelum diinkubasi.
5. Inokalisi bakteri sampel 10-4  metode gores permukaan agar datar sebelum diinkubasi.
6. Inokulasi bakteri sampel 10-4 metode gores permukaan agar miring sebelum diinkubasi.
    Inokalisi bakteri sampel 10-3  metode gores permukaan agar miring sebelum diinkubasi.
7. Hasil inokulasi bakteri sampel 10-4 metode gores permukaan agar miring.
8. Hasil inokulasi bakteri sampel 10-3 metode gores permukaan agar miring.
9. Hasil inokulasi bakteri sampel 10-3 metode gores permukaan agar datar.



No comments:

Post a Comment