MAKALAH
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
GUGUS FUNGSI KARBOKSIL
Asisten Dosen :
Oki Dahwanu, S.TP
DISUSUN
OLEH :
DWI HARYANI J1A116010
LAMASIH DINIATY
S J1A116048
ANDRI TRI MADANI J1A116040
JUFRIADI JIA116052
KARTINI GANNE
MARGARETH S J1A116064
JURUSAN
TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS
TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2017
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga makalah ini dapat
diselesaikan. Makalah ini dibuat untuk melengkapi tugas praktikum Kimia
Organik Fakultas Teknologi Hasil Pertanian Universitas Jambi. Makalah ini
berjudul “Gugus Fungsi Karboksil” kami berharap makalah ini dapat diterima dan
bermanfaat bagi pembaca.
Makalah ini menjelaskan dan memberikan informasi
mengenai gugus fungsi karboksil. Penyusun mengucapkan banyak terima kasih
kepada pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Harapan penyusun
dengan adanya makalah ini dapat membantu pembaca dalam menemukan informasi. Penyusun mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini
agar kedepannya dapat diperbaiki. Karena penyusun sadar,
makalah yang dibuat ini masih banyak terdapat kekurangannya.
Jambi,
27 Mei 2017
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR……………………………………………………...........................…ii
DAFTAR
ISI……………………………………………………….…..........................…….iii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………….............................……….1
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN………………………………………...........................……….…....2
2.1 Gugus Fungsi Karboksil
2.2 Tata nama Asam Karboksilat
2.3 Sifat Asam Karboksilat
2.4 Kegunaan Asam Karboksilat
2.5 Pembuatan Asam Karboksilat
BAB III
PENUTUP……………………………………………........................……………..10
Kesimpulan
Saran
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………….........................…………….….11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Asam
karboksilat merupakan senyawa karbon yang mempunyai gugus karboksil – COOH. Istilah karboksil berasal dari dua gugus,
yaitu gugus karbonil (-CO-) dan gugus hidroksil (-OH). Pada umumnya formula dari asam karboksilat
adalah R-COOH yang bersifat asam karena dapat terionisasi dalam larutan menjadi
anion karboksilat, (COO- ) dan sebuah proton (Wilbraham,A.C dan Matta, M.S 1992
). Asam karboksilat
merupakan turunan dari alkana dimana sebuah atom H dari alkana diganti gugus – COOH. Rumus umum asam karboksilat adalah R-COOH
atau CnH2nO2.Asam karboksilat adalah suatu senyawa organik yang mengandung
gugus karbonil (-COOH ), misalnya : asam formiat, asam asetat, asam propionnat,
asam butirat, dan lain-lain.Asam asetat dapat dihasilkan dengan mereaksikan
Na-asetat dengan K-hidrosulfat. Suatuester karboksilat adalah suatu senyawa
yang mengandung gugus -COOR dengan R yangberupa alkil atau aril. Ester ini
dapat di bentuk dengan mereaksikan langsung suatu asam karboksilat dengan suatu
alkohol. Reaksi ini di sebut reaksi esterifikasi, yang berkataliskan asam dan
bersifat reversibel.
1.2
Rumusan masalah
1. Apa
yang dimaksud gugus fungsi karboksil ?
2. Bagaimana
penamaan asam karboksilat ?
3. Bagaimana
pembuatan asam karboksilat ?
4. Bagaimana
kegunaan asam karboksilat dalam kehidupan ?
1.3
Tujuan
1.
Untuk menjelaskan dan mengetahui gugus fungsi
karboksil.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
ASAM KARBOKSILAT
Asam karboksilat atau
asam alkanoat adalah senyawa karbon turunan alkana yang mengandung gugus fungsi
karboksil –COOH yang terikat ke suatu gugus alkil R. Gugus –COOH bersifat
kompleks karena terdiri dari sauatu gugus hidroksil –OH, sehingga rumus
umum asam alkanoat adalah : R-COOH. Gugus fungsi pada asam karboksilat adalah gugus karboksil –COOH
umum asam alkanoat adalah : R-COOH. Gugus fungsi pada asam karboksilat adalah gugus karboksil –COOH
Asam karboksilat dapat mengandung
lebih dari satu gugus –COOH, yakni asam alkanadioat yang mengandung 2 gugus
–COOH, asam alkanatrioat yang mengandung 3 gugus –COOH, dan seterusnya.
Asam karboksilat yang paling sederhana
adalah asam metanoat dan yang paling banyak dijumpai dalam kegiatan sehari –
hari adalah asam asetat (asam etanoat / asam cuka).
Beberapa rumus senyawa asam karboksilat
Larutan
|
Rumus Struktur
|
Rumus Molekul
|
Asam Metanoat
|
O
//
H — C — OH
|
CH2O2
|
Asam Etanoat
|
O
//
CH3 — C — OH
|
C2H4O2
|
Asam Propaoat
|
O
//
C2H5 — C — OH
|
C3H6O2
|
Asam Butanoat
|
O
//
C3H7 — C — OH
|
C4H8O2
|
Dari rumus molekul senyawa di atas, jika n
adalah jumlah atom C, maka rumus umum asam karboksilat dinyatakan sebagai :
CnH2nO2
Struktur asam karboksilat juga dapat ditulis sebagai gugus –COOH yang
terikat ke suatu gugus alkil R.
R—COOH R adalah
gugus alkil
Tabel.1 Beberapa asam karboksilat biasa yang
penting
Asam Karboksilat
|
Sumber atau
Penggunaan
|
Asam Laktat
|
Dalam
susu dan susu masam
|
Asam Oksalat
|
Dalam
bayam dan kelembak
|
Asam tartrat
|
Dalam
sari anggur sebagai garam monokalin
|
Asam Salisilat
|
Untuk
membuat aspirin dan minyak gandapura
|
Asam Tereftalat
|
Untuk
membuat serta polyester, film atau benda-benda cetak
|
Asam Sitrat
|
Dalam
jeruk dan beri
|
2.2
TATA NAMA ASAM KARBOKSILAT
Ada dua tata nama asam karboksilat, yaitu
tata nama IUPAC dan tata nama umum Trivial.
1. TATA NAMA IUPAC
Cara penamaan adalah:
·
Menentukan rantai induk, yaitu rantai C terpanjang yang mengandung
gugus karboksil –
COOH dan diberi nama seperti nama
alkananya dengan mengganti akhiran “a” dengan akhiran “oat” dan ditambah awalan
“asam”.
Contoh:
Metana ⎯⎯→ Asam
Metanoat
·
Penomoran dimulai dari atom C gugus fungsi .
·
Urutan penamaan: Asam(nomor
cabang)-(nama cabang)(oat)
Contoh : CH3-CH - CH-COOH
|| ||
CH3 CH3
Asam 2,3-dimetilbutanoat
·
Apabila
rantai utama mengikat gugus alkil sebagai cabang, penomorannya dimulai dari
gugus –COOH.
2. TATA NAMA TRIVIAL
Terdapat nama umum yang
lebih dikenal karena nama tersebut sudah digunakan sebelum adanya IUPAC. Nama trivial asam karboksilat biasanya dida- sarkan
pada nama sumbernya, bukan berdasarkan strukturnya. Hal ini karena banyaknya
asam karboksilat yang telah dikenal orang sejak lama.
Tabel.2 berikut memuat
beberapa nama IUPAC dan nama trivial asam karboksilat.
Rumus Struktur
|
Nama IUPAC
|
Nama Umum
|
Asal – usul nama
|
HCOOH
|
Asam metanoat
|
Asam format
|
(formica = semut)
|
CH3COOH
|
Asam etanoat
|
Asam asetat
|
(asetum = cuka)
|
C2H5COOH
|
Asam propanoat
|
Asam propionat
|
(protopion = lemak pertama)
|
C3H7COOH
|
Asam butanoat
|
Asam butirat
|
(butyrum = mentega)
|
C4H9COOH
|
Asam pentanoat
|
Asam valerat
|
(valere = nama tanaman)
|
C11H23COOH
|
Asam dodekanoat
|
Asam laurat
|
(laurel = sejenis kacang)
|
C15H31COOH
|
Asam heksadekanoat
|
Asam palmitat
|
(palmitat = tumbuhan palma)
|
C17H35COOH
|
Asam oktadekanoat
|
Asam stearat
|
(stearin = lemak)
|
Keisomeran pada Asam
Karboksilat
Keisomeran pada asam
karboksilat dimulai dari asam asam karboksilat yang memiliki empat atom karbon,
yaitu senyawa C4H8O2
Isomer struktur C4H9 C
— OH
CH3
— CH2 — CH2 — COOH
asam
butanoat
CH3 — CH —
COOH
||
CH3
asam
2-metil propanoat
2.3
SIFAT ASAM KARBOKSILAT
Dalam reaksinya, asam alkanoat dapat
membentuk dua ikatan hidrogen. Ikatan hidrogen adalah ikatan antara molekul
atom H dari suatu molekul dan N, O, atau F dari molekul lain. Perhatikan contoh
berikut.
Sepasang molekul asam karboksilat yang saling
berikatan hidrogen disebut sebagai dimer asam karboksilat. Karena dapat
membentuk dua ikatan hidrogen maka dimer yang terbentuk cukup kuat, bahkan
banyak asam karboksilat yang dijumpai dalam bentuk dimer meskipun dalam fase
uap. Asamkarboksilat juga dapat membentuk ikatan hidrogen dengan air..
Dengan adanya dua ikatan
hidrogen pada asamkarboksilat maka asam karboksilat memiliki titik didih dan
titik leleh yang relatif tinggi. Titik didih suatu asam karboksilat berbanding
lurus dengan massa molekulnya.
Asam karboksilat paling sederhana (asam
metanoat) memiliki kelarutan (dalamair) paling tinggi. Kelarutan
asamkarboksilat akan semakin berkurang dengan bertambahnya atom karbon dalam
molekul. Asam karboksilat yang berwujud padat pada temperatur kamar tidak dapat
larut dalam air. Asam karboksilat termasuk asam lemah. Semakin panjang rantai
karbonnya, semakin lemah sifat asamnya. Dalam pemanfaatannya, asam karboksilat dapat
mengalami beberapa reaksi, yaitu reaksi substitusi, adisi dan eliminasi.
Pada reaksi substitusi akan dihasilkan garam karboksilaat; pada reaksi adisi
akan dihasilkan alkohol sekunder; pada reaksi eliminasi akan terjadi reaksi
dehidrasi.
Sifat Fisika dan Sifat Kimia Asam Karboksilat
:
a. Sifat fisika
1. Asam
karboksilat mempunyai titik didih lebih tinggi daripada senyawa organik
golongan lain yang berat molekulnya sebanding.
2. Kelarutan
asam karboksilat dalam air lebih besar daripada alkohol, eter, aldehida, dan
keton yang berat molekulnya sebanding.
3. Kelarutan
asam karboksilat dalam air menurun seiring dengan meningkatnya berat molekul.
4. Asam
karboksilat dengan 1-4 atom karbon dapat larut sempurna dalam air.
b. Sifat kimia
1. Asam
karboksilat merupakan asam lemah. Makin pendek rantai karbon, kekuatan asam
makin bertambah.
2. Asam
karboksilat dapat bereaksi dengan basa menghasilkan garam.
3. Reaksi ini
disebut penetralan.
4. Asam
karboksilat dapat bereaksi dengan alkohol menghasilkan ester.
5. Reaksi ini
dikenal dengan nama reaksi esterifikasi.
6. Dapat
membentuk ikatan hidrogen dengan air sehingga pada umumnya mempunyai titik
didih tinggi.
7. Mulai dari
C1 sampai dengan C4 mudah larut dalam air. Makin panjang rantai
C-nya makin sukar larut dalam air.
8. Adanya
cabang akan mempengaruhi derajat keasaman. Cabang alkil akan mengurangi
keasaman, sedangkan jika cabangnya atom-atom halogen akan menambah keasaman.
9. Pada temperatur kamar, asam
alkanoat dengan jumlah atomC kurang dari 10 akan berwujud cair, sedangkan yang
jumlah atom C –nya sebanyak 10 atau lebih akan berwujud padat.
2.4
KEGUNAAN ASAM KARBOKSILAT
Asam karboksilat memiliki banyak
kegunaan. Dalam sintesis senyawa – senyawa organik yang lain, asam
karboksilat digunakan sebagai bahan baku. Sebagai contoh, asam asetat dapat
digunakan sebagai bahan baku pembuatan senyawa etanol melalui reaksi reduksi.
Asam setat sendiri banyak digunakan untuk memberikan rasa cuka pada makanan.
Dua asam karboksilat paling
sederhana adalah asam metanoat dan asam etanoat, masing-masing memiliki titik
didih 101 °C dan 118 °C. Tingginya titik didih ini disebabkan oleh adanya tarik
menarik antar molekul asam membentuk suatu dimer.
Ditinjau dari gugus
fungsionalnya, asam karboksilat umumnya bersifat polar, tetapi kepolaran
berkurang dengan bertambahnya rantai karbon. Makin panjang rantai atom karbon,
makin berkurang kepolarannya, akibatnya kelarutan di dalam air juga berkurang.
Sebagaimana alkohol, empat
deret pertama asam karboksilat (format, etanoat, propanoat, dan butanoat) dapat
larut baik di dalam air. Asam pentanoat dan heksanoat sedikit larut, sedangkan
asam karboksilat yang rantai karbonnya lebih panjang tidak larut.
Asam karboksilat juga dapat
larut di dalam pelarut yang kurang polar, seperti eter, alkohol, dan benzena.
Kelarutan di dalam pelarut kurang polar ini makin tinggi dengan bertambahnya
rantai karbon. Oleh karena itu, lemak dapat larut di dalam benzena dan eter
(lemak adalah ester dari asam karboksilat).
Akibat kepolaran dan
struktur dimer dari molekul asam karboksilat menimbulkan titik didih dan titik
beku lebih tinggi dibandingkan alkohol dengan massa molekul yang relatif sama.
Titik beku dan titik didih dari asam karboksilat ditunjukkan pada Tabel 3.
Tabel 3. Titik Beku dan
Titik Didih Asam Karboksilat
Senyawa
|
Titik Beku (°C)
|
Titik Didih (°C)
|
Format
|
8
|
100,5
|
Asetat
|
16,6
|
118
|
Propionat
|
–22
|
141
|
Butirat
|
–6
|
164
|
Valerat
|
–34
|
187
|
Kaproat
|
–3
|
205
|
Laurat
|
44
|
225
|
Miristat
|
54
|
251
|
Palmitat
|
63
|
269
|
Stearat
|
70
|
287
|
Senyawa utama asam
karboksilat yang dibuat secara besar-besaran adalah asam metanoat, asam
etanoat, dan asam propanoat (Gambar 6.19). Asam metanoat berwujud cair dan
berbau tajam. Asam ini dapat mengakibatkan kulit melepuh, kayu menjadi lapuk,
dan besi mudah berkarat. Asam metanoat digunakan untuk peracikan obat
(aspirin), menggumpalkan getah karet (lateks), dan membasmi hama.
Asam metanoat atau asam
asetat berbau menyengat. Dengan bertambahnya panjang rantai, bau asam
karboksilat menjadi lebih tidak disukai. Contohnya, asam butirat ditemukan
dalam keringat manusia yang berbau tidak sedap.
Asam asetat (cuka) berwujud
cair dan berbau menyengat. Wujud asam asetat murni menyerupai es, disebut
sebagai asam asetat glasial. Asam asetat digunakan untuk selulosa, bumbu dapur,
penahan warna agar tidak mudah luntur, pembuatan cat, dan pelarut. Asam benzoat
(asam karboksilat aromatik) digunakan sebagai bahan pengawet pada makanan,
seperti kecap, saos tomat, dan minuman dari buah-buahan.
Kegunaan Asam Karboksilat
di dalam kehidupan
Asam
Karboksilat digunakan di kehidupan sehari hari dalam bentuk :
Asam Asetat
Asam
Asetat atau biasa lebih dikenal dengan sebutan asam cuka adalah golongan asam
karboksilat dalam kehidupan sehari hari . Asam Asetat murni dikenal dengan nama asam
asetat glasial yang memiliki titik leleh 16.6derajat Celcius. Dalam
kehidupan sehari hari , asam cuka digunakan sebagai pemberi rasa asam pada
makanan . Di dalam Industri makanan , asam cuka juga berfungsi sebagai zat
pengawet yang didalam industri asam asetat biasa digunakan pada pembuatan serat
selulosa asetat , platik , zat warna , obat obatan dan lain lain.
Asam Sitrat
Asam
Sitrat adalah asam yang dihasilkan dari jeruk dan buah buahan lain yang terasa
asam . Lemon mengandung 6-7% asam sitrat . Asam sitrat memiliki sifat , antara
lain tidak beracun , dapat mengikat logam berat , dan menimbulkan rasa enak.
Sifat tersebut menyebabkan asam sitrat banyak dimanfaatkan dalam berbagai
industri diantaranya industri kosmettik ,farmasi dan pengolahan resin.
Dampak Kegunaan Asam
Karboksilat
Asam
karboksilat yang paling banyak dikonsumsi adalah asam Asetat .Secara umum ,
asam asetat merupakan asam lemah yang dalam pemakaian wajar aman untuk
dikonsumsi ,tetapi apabila dalam jumlah berlebih asam asetat dapat meningkatkan
konsentrasi asam lambung sehingga tidak dianjurkan dikonsumsi oleh penderita
sakit lambung (maag).
2.5 PEMBUATAN ASAM KARBOKSILAT
Asam
karboksilat dapat dibentuk melalui prose oksidasi alkohol primer dan oksidasi
aldehid . Reaksi oksidasi alkohol primer akan menghasilkan aldehid. Apabila
reaksi oksidasi berlanjut , aldehid akan berubah menjadi asam karboksilat .
Sebagai oksidator dapat digunakan senyawa kalium permanganat (KMnO4) dan kalium
bikromat K2CO7.
Asam karboksilat dapat
dibuat dengan cara oksidasi alkohol atau hidrolisis senyawa nitril.
1) Oksidasi Alkohol
Primer
Asam karboksilat biasanya
diperoleh melalui oksidasi alkohol primer dengan suatu oksidator yang kuat,
seperti natrium dikromat dalam asam sulfat pekat. Persamaan kimianya :
3R–CH2OH + 2Cr2O72– +
16H+ → 3R–COOH + 4Cr3+ + 11H2O
2) Hidrolisis
Nitril (Sianida Organik)
Apabila alkil sianida
(nitril) dididihkan dengan katalis asam atau basa akan terbentuk asam karboksilat.
Pada reaksi ini terbentuk amonia. Persamaan kimianya :
R–CN + 2H2O +
HCl → R–COOH + NH3 + HCl
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
1. Asam Karboksilat merupakan
senyawa asam dengan gugus fungsi karboksil (–COOH).Gugus fungsi karboksil
merupakan gabungan dari gugus karbonil (–C = O) dengan gugus hidroksil (–OH).
2. Ada dua tata nama asam
karboksilat, yaitu tata nama IUPAC dan tata nama umum Trivial.
3. Asam karboksilat dapat
dibuat dengan beberapa cara, yaitu oksidasi alkohol primer atau aldehida dengan
suatu oksidator dan hidrolisis senyawa alkana nitril pada suhu tinggi dan asam
kuat.
4. Asam karboksilat banyak
dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya adalah Asam Asetat
3.2 Saran
Asam Karboksilat apabila
digunakan dalam jumlah berlebih dapat meningkatkan konsentrasi asam lambung
sehingga tidak dianjurkan dikonsumsi. Contohnya, oleh penderita sakit lambung
(maag).
DAFTAR
PUSTAKA
- Cahyana, U, Sukandar,D dan Rahmat .(2007). KIMIA Untuk SMA dan MA Kelas XII. Piranti: Jakarta.
- Johari, J.M.C & Rachmawati, M.(2008). KIMIA 3; SMA dan MA untuk Kelas XII. Esis: Jakarta
- Kus Sri Martini. 1988. Prakarya Kimia. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
- Sudarmo, U.(2013). KIMIA: Untuk SMA/MA Kelas XI, Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam. Erlangga: Jakarta
- Sunarya, Y. dan A. Setiabudi. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Kimia 3 : Untuk Kelas XII Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 298.
- Wertheim, Jane. (Agusniar Trisnamiati). Kamus Kimia Bergambar.(terjemahan). Jakarta: Erlangga.
No comments:
Post a Comment