LAPORAN
PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI DASAR
PEWARNAAN GRAM
Nama : Andri Tri Madani
NIM : J1A116040
Kelompok :
2
Shift : 1
Asisten :
1. Ika Gusriani, S.TP., M.P.
2. Hirayati,
S.Si
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2017
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mikrobiologi
adalah ilmu yang mempelajari tentang mikroorganisme yang tidak dapat dilihat
dengan mata telanjang untuk meneliti apa saja yang terkandung di dalam
mikroorganisme. Mikroorganisme yang ada di alam ini mempunyai morfologi,
struktur dan sifat-sifat yang khas, begitu pula dengan bakteri. Bakteri yang
hidup hampir tidak berwarna dan kontras dengan air, dimana sel-sel bakteri
tersebut disuspensikan. Salah satu cara untuk mengamati bentuk sel bakteri
sehingga mudah untuk diidentifikasi ialah dengan metode pengecatan atau
pewarnaan. Hal tersebut juga berfungsi untuk mengetahui sifat fisiologisnya
yaitu mengetahui reaksi dinding sel bakteri melalui serangkaian pewarnaan.
Pewarnaan
gram merupakan salah satu prosedur yang paling banyak digunakan untuk
mencirikan banyak bakteri. Dari pewarnaan gram dapat diketahui morfologi sel
antara lain sifat gram, bentuk sel, dan penataan sel. Pewarnaan gram atau
metode gram adalah suatu metode empiris untuk membedakan spesies bakteri
menjadi dua kelompok besar, Gram positif dan gram negatif, berdasarka sifat
kimia dan fisika dinding sel mereka, metode ini diberi nama berdasarkan
penemunya, ilmuwan denmark hans Christian gram 1884. Pewarnaan Gram dibagi
menjadi dua yaitu pewarnaan majemuk karena menggunakan lebih dari satu macam
zat warna. Dan pewarnaan diferensial karena pewarnaan ini mampu
mengdeferensiasi atau membedakan bakteri, sehingga bakteri dapat digolongkan
menjadi dua yaitu Gram negatif dan Gram positif.
Teknik
pewarnaan gram haruslah sesuai prosedur karena dapat mengakibatkan kesalahan
identifikasi data apakah gram positif atau gram negatif sehingga diperlukan
adanya praktikum ini dilakukan agar mengetahui jalannya mekanisme pewarnaan
gram.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dan Tujuan praktikum ini adalah:
- Membedakan gram positif dan gram negatif dengan melihat dinding sel.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Bakteri memiliki
beberapa bentuk yaitu basil (tongkat), coccus, spirilum. Bakteri yang berbentuk
tongkat maupun kokus dibagi menjadi beberapa macam. Pada bentuk basil
pembagiannya yaitu basil tunggal, diplobasil, dan tripobasil.Sedangkan pada
coccus dibagi menjadi monococcus, diplococcus, sampai stophylococcus. Khusus
pada spirilum hanya dibagi dua yaitu setengah melengkung dan melengkung
(Dwidjoseputro,1998).
Melihat dan
mengamati bakteri dalam kedaan hidup sangat sulit, karena selain bakteri itu
tidak berwarna juga transparan dan sangat kecil. Untuk mengatasi hal tersebut
maka dikembangkan suatu teknik pewarnaan sel bakteri ini merupakan salah satu
cara yang paling utama dalam penelitian-penelitian mikrobiologi (Dwidjoseputro,1998)
Teknik Pewarnaan
bukan pekerjaan yang sulit tapi perlu ketelitian dan kecermatan bekerja serta
mengikuti aturan dasar yang berlaku (Lay,1994)
Menurut Pelzar et
al (2005), macam-macam pewarnaan antara lain pewarnaan sederhana yaitu dengan
menggunakan larutan tunggal suatu pewarna pada lapisan tipis yang sudah di
fiksasi. Pewarnaan differentsial yaitu prosedur pewarnaan yang menampilkan
perbedaan diantara sel-sel mikroba atau bagian-bagian sel mikroba dari
pewarnaan gram adalah teknik pewarnaan differensial digunakan untuk bakteri.
Menurut
Hadioetomo (1991), dalam pewarnaan gram diperlukan empat reagen yaitu :
·
Zat
warna utama (violet kristal)
·
Mordan
(larutan Iodin) yaitu senyawa yang digunakan untuk mengintensifkan warna utama.
·
Pencuci
/ peluntur zat warna (alcohol / aseton) yaitu solven organic yang digunakan
uantuk melunturkan zat warna utama.
·
Zat
warna kedua / cat penutup (safranin) digunakan untuk mewarnai kembali sel-sel
yang telah kehilangan cat utama setelah perlakuan denga alcohol.
Adakala suatu
perlu diwarnai dua kali setelah zat warna yang pertama (ungu) terserap, maka
sediaan dicuci dengan alkohol, kemudian ditumpangi dengan zat warna yang
berlainan, yaitu dngan zat warna merah. Jika sediaan itu kemudian kita cuci
dengan air lau dengan alkohol maka dua kemungkinan dapat terjadi. Pertama, zat
tambahan terhapus, sehingga yang tampak ialah zat warna asli (ungu). Dalam hal
ini sediaan (bakteri) kita sebut gram positif. Kedua zat warna tambahan (merah)
bertahan hingga zat warna asli tidak tampak. Dalam hal ini sediaan (bakteri)
jika kita katakana gram negatif (Dwidjoseputro, 1998)
Bakteri gram negative adalah bakteri
yang tidak mempertahankan zat warna metil ungu pada metode pewarnaan Gram.
Bakteri gram positif akan mempertahankan warna ungu gelap setelah dicuci dengan
alcohol, sementara bakteri gram negative tidak.
Bakteri gram positif adalah bakteri
yang mempertahankan zat warna metil ungu sewaktu proses pewarnaan Gram. Bakteri
jenis ini akan berwarna biru atau ungu di bawah mikroskop, sedangkan bakteri
gram negative akan berwarna merah muda. Perbedaan klasifikasi antara kedua
jenis bakteri ini terutama didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel
bakteri (Aditya,2010)
Bakteri gram negatif memiliki 3
lapisan dinding sel. Lapisan terluar yaitu lipoposakarida (lipid) kemungkinan
tercuci oleh alkohol, sehingga pada saat diwarnai dengan safranin akan berwarna
merah. Bakteri gram positif memiliki selapis dinding sel berupa peptidoglikan
yang tebal. Setelah pewarnaan dengan kristal violet, pori-pori dinding sel
menyempit akibat dekolorisasi oleh alkohol sehingga dinding sel tetap menahan
warna biru (Fitria, 2009).
Tabel 1. Perbedaan Relatif Sifat
Bakteri Gram Positive dan Gram Negative
Sifat
|
Bakteri
garam (+)
|
Bakteri
gram negative
(-)
|
Komposisi dinding sel
|
Kandungan lipid rendah (1-4%)
|
Kandungan lipid tinggi
|
Ketahanan terhadap penisilin
|
Lebih sensitif
|
Lebih tahan
|
Penghambatan oleh pewarna basa (VK)
|
Lebih dihambat
|
Kurang dihambat
|
Kebutuhan nutrisi
|
Kebanyakan spesies relatif kompleks
|
Relatif sederhana
|
Ketahanaa terhadap
perlakuan fisik
|
Lebih tahan
|
Kurang tahan
|
Manurung
(2010)
III.
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Waktu pelaksanaan Praktikum
Mikrobiologi adalah Rabu, 3 Mei 2017 pukul 08.00 – 10.00 WIB bertempat di
Laboratorium Biologi Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jambi.
3.2 Bahan dan Alat
·
Alat :
1.
Mikroskop
2. Jarum Ose
3. Bunsen
4. Botol semprot alkohol
5. Stopwatch
6. Pipet Tetes
7. Kaca Objek
·
Bahan :
1.
Bakteri
dari media biakkan
2.
Aquades
3.
Kristal
Violet
4.
Lugol
5.
Safranin
6.
Minyak
Imersi
7.
Tissue
8.
Alkohol
70% dan 95%
9.
Spritus
3.3 Skema Kerja
1.
Siapkan
alat dan bahan.
2.
Sterilkan
kaca objek menggunakan alkohol 70% dan dibersihkan dengan tissue. Kemudian
dipanaskan diatas bunsen.
3.
Teteskan
aquades ke kaca objek, ambil sampel dengan jarum ose steril, lalu goreskan ke
kaca objek mengenai aquades.
4.
Lakukan
fiksasi preparat diatas bunsen.
5.
Teteskan
2-3 tetes kristal violet pada objek, biarkan +1 menit, lalu cuci dengan
aquades mengalir dan keringkan.
6.
Kemudian,
teteskan lugol, diamkan +1 menit. Lalu cuci dengan aquades mengalir dan
kering anginkan.
7.
Setelah
itu teteskan alkohol 95% pada objek tunggu selama 10-20 detik. Lalu, cuci
dengan aquades mengalir dan kering anginkan.
8.
Teteskan
safrani, tunggu selama 10-20 detik. Lalu, cuci dengan aquades mengalir dan
keringkan dengan meletakkan tissue diatas preparat dengan tidak menggores
tissue.
9.
Teteskan
minyak inersi pada objek.
10. Amati objek menggunakan mikroskop.
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Pengamatan
Dari praktikum yang dilakukan data pengamatan yang didapatkan praktikan adalah
:
Tabel
1. Hasil Pengamatan
Gambar
|
Keterangan
|
1.Gambar bakteri
hasil pewarnaan
gram.
|
·
Bentuk
bakteri : Coccus
·
Warna
bakteri : Ungu
·
Jenis
bakteri : Staphylococcus
·
Gram
: Positif (+)
|
4.2 Analisa Hasil
Dari data hasil pengamatan bakteri yang terdapat pada sampel berbentuk
coccus. Dengan penataan diduga jenis staphylococcus.
Dan bakteri tersebut termasuk gram positif. Hal ini karena pada saat tahap
pewarnaan gram setelah diberi larutan kristal violet,lugol,safranin dan dilakukan
pencucian dengan alkohol bakteri yang terlihat berwarna ungu.
4.3 Pembahasan
Pewarnaan Gram adalah pewarnaan diferensial yang
sangat berguna dan paling banyak digunakan dalam laboratorium mikrobiologi,
karena merupakan tahapan penting dalam langkah awal identifikasi. Pewarnaan ini
didasarkan pada tebal atau tipisnya lapisan peptidoglikan di dinding sel dan
banyak sedikitnya lapisan lemak pada membran sel bakteri. Jenis bakteri
berdasarkan pewarnaan gram dibagi menjadi dua yaitu gram positif dan gram
negatif. Bakteri gram positif memiliki dinding sel yang tebal dan membran sel
selapis. Sedangkan baktri gram negatif mempunyai dinding sel tipis yang berada
di antara dua lapis membran sel (Manurung, 2010).
Praktikum yang dilakukan kali ini adalah pewarnaan gram.
Bakteri biakan murni yang digunakan adalah bakteri yang telah diinokulasi pada
praktikum sebelumnya. Pada pewarnaan bakteri digunakan berbagai macam reagen
atau pewarna seperti kristal violet,lugol dan safranin. Penambahan kristal
violet diteteskan pada objek dan didiamkan selama +1
menit bertujuan agar cat atau pewarna ini dapat melekat sempurna pada
dinding sel bakteri. Lalu, penambahan lugol diteteskan dan didiamkan selama +1
menit bertujuan agar pengikatan warna oleh bakteri menjadi semakin lebih kuat.
Selanjutnya, diteteskan alkohol 95% kemudian
didiamkan selama 10-20 detik. Setelah itu, kaca
objek dibilas dengan aquades mengalir hingga warnanya hilang. Alkohol
95% berfungsi untuk membilas kelebihan zat warna pada sel bakteri. Kemudian,
diteteskan safranin kemudian didiamkan selama 10-20 detik.
Pemberian reagen atau pewarna yang berganti dari
satu pewarna ke pewarna lain dengan waktu yang telah ditentukan disebabkan
karena zat-zat warna tersebut dapat berikatan dengan komponen dinding sel
bakteri dalam waktu singkat. Karena itulah rentang waktu pemberian zat warna
yang satu ke yang lainnya tidak lama sehingga proses identifikasi bakteri
berlangsung cepat.
Selanjutnya untuk hasil pengamatan
bakteri yang terdapat pada sampel berbentuk coccus.
Dengan penataan diduga jenis staphylococcus.
Dan bakteri tersebut termasuk gram positif. Hal ini karena pada saat tahap
pewarnaan gram setelah diberi larutan kristal violet,lugol,safranin dan dilakukan
pencucian dengan alkohol bakteri yang terlihat berwarna ungu.
V.
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari
praktikum yang telah dilaksanakan praktikan dapat menarik kesimpulan bakteri yang ditemukan berbentuk coccus dengan penataan diduga jenis staphylococcus.
Dan bakteri tersebut termasuk gram positif karena berwarna ungu. Disebabkan
menyusutnya pori-pori dinding sel sehingga pori-pori menutup dan menghasilkan
warna ungu.
5.2 Saran
Saat
pelaksanaan praktikum pewarnaan bakteri, praktikan harus teliti dan
berhati-hati dalam pemberian larutan warna pada bakteri. Untuk itu perlu mengikuti
prosedur yang telah ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Aditya,Mushoffa.2010.Teknik Pewarnaan Bakteri.
http://mushoffaditya.blogspot.com/2010/01/teknik-pewarnaan-bakteri.html.
9 Mei 2017.
Dwidjoseputro,
D. 1998. Dasar-Dasar Mikrobiologi.
Djambatan .Malang.
Fitria,
Bayu.2009. Pewarnaan Gram (Gram positif dan Gram Negatif). http://biobakteri.wordpress.com/2009/06/07/7-pewarnaan-gram-gram-positif-dan-gram-negatif.
9 Mei 2017.
Lay,
Bibiana.. 1994. Analisis Mikroba di
Laboratorium. Rajawali. Jakarta
Hadioetomo, R. S. 1991. Mikrobiologi
Dasar Jilid I. Erlangga. Jakarta Manurung, Pebrin.2010.Pengamatan Bentuk Bakteri.
http://pebrinmanurung.blogspot.com/2010/10/pengamatan-bentuk-bakteri.html.
9
Mei 2017.
No comments:
Post a Comment