Translate

Saturday, May 27, 2017

Makalah Gugus Fungsi Alkohol

MAKALAH
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
GUGUS FUNGSI ALKOHOL



Asisten Dosen :
Oki Dahwanu, S.TP
DISUSUN OLEH :
DWI HARYANI                                            J1A116010
LAMASIH DINIATY S                                J1A116048
ANDRI TRI MADANI                                 J1A116040
JUFRIADI                                                      JIA116052
KARTINI GANNE MARGARETH S          J1A116064


JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2017





KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga  makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini dibuat untuk melengkapi tugas praktikum Kimia Organik Fakultas Teknologi Hasil Pertanian Universitas Jambi. Makalah ini berjudul “Gugus Fungsi Alkohol” kami berharap makalah ini dapat diterima.

Makalah ini menjelaskan dan memberikan informasi mengenai gugus fungsi alkohol. Penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Harapan penyusun dengan adanya makalah ini dapat membantu pembaca dalam menemukan informasi. Penyusun mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya dapat diperbaiki. Karena penyusun sadar, makalah yang dibuat ini masih banyak terdapat kekurangannya.




Jambi, 27 Mei 2017

Penyusun






DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………...........................…ii
DAFTAR ISI……………………………………………………….…..........................…….iii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………….............................……….1
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II ISI………………………………………...........................…………..........................2
2.1 Gugus Fungsional Alkohol
2.2 Tatanama Alkohol
2.3 Sifak Fisika Alkohol
2.4 Sifat Kimia Alkohol
2.5 Pembuatan Alkohol
2.6 Beberapa Alkoho yang bernilai komersial
BAB III PENUTUP……………………………………………........................……………...7
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA……………………………………….........................………………...8







BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak sekali menemukan bahan ataupun senyawa kimia yang diaplikasikan yang menggunakan bahan alkohol. Gugus fungsi merupakan gugus fungsi yang memberikan karakterisitik senyawa organik, oleh karena itu jika suatu molekul memiliki dua fungsi berlainan dengan jarak yang berjauhan, maka senyawa itu meempunyai karakteristik dan ciri dari masing-masing gugus fungsi tersebu seperti pada alkohol yang merupakan senyawa seperti air yang satu hidrogennya digaanti oleh rantai atau cincin hidrokarbon. Sifat fisis alkohol yang mempunyai titik didih tinggi dibandingkan alkana yang jumlah atom C nya sama, alkohol dapat berupa cairan encer dan bercampur dengan air dalam segala perbandingan.

Pada umumnya semakin panjang rantai karbon maka semakin tinggi daya toksisitasnya. Tapi ada pengecualian yakni metanol lebih toksi daripada etanol. Dihidroksi alkohol disebut  juga glikol. Dihidraksi etab juga etilen glikol merupakan bentuk sederhana dari gkikol. Etilen glikol ini merupakan cairan anti beku. Gugus fungsi ini mempunyai banyak manfaat dan digunakan secara luas dalam industri dan sains sebagai pereaksi,pelarut, dan bahan bakar. Namun alkohol juga mempunyai dampak yang buruk jika salah digunakan terutama bagi kesehatan tubuh manusia.

Makalah ini memuat gugus fungsuonal alkohol mulai dari pengertian alkohol hingga jenis alkohol secara komersial.

1.2  Rumusan masalah
1.      Apa yang dimaksud gugus fungsi  alkohol ?

1.3  Tujuan
1.        Untuk menjelaskan dan mengetahui gugus fungsi alkohol.



BAB II
ISI

2.1 Gugus Fungsional Alkohol
     Alkohol adalah kelompok senyawa yangmengandung satu atau lebih gugus fungsi hidroksil (-OH) pada suatu senyawa alkana. Rumus kimia umum alkohol adalah CnH2n+1-OH . Alkohol merupakan senyawa organik yang mengandung atom oksigen yang berikatan tunggal. Kedudukan atom oksigen dalam molekul alkohol mirip dengan kedudukan atom oksigen yang terikat pada molekul air H-O-H, R-OH.
R = alkil/aril

Secara umum berdasarkan letak gugus fungsinya alkohol dibedakan menjadi 3jenis yakni:1. Alkohol Primer Alkohol Primer, yaitu alkohol yang gugus fungsinya (-OH) terikat pada atom C primer. Contoh: CH3-CH2-OH2. Alkohol Sekunder yaitu alkohol yang gugus fungsinya (-OH) terikat pada atom C sekunder. Contoh:3. Alkohol Tersier Alkohol tersier, yaitu alkohol yang gugus fungsinya (-OH) terikat pada atom C tersier. Alkohol merupakan isomer fungsional, memiliki rumus struktur :

CnH2n+2O CH3-CH2-OH (Etanol)

2.2 Tatanama alkohol

Tatanama alohol berdasarkan aturan IUPAC adalah:
1.     Pemberian nama alkohol sesuai dengan nama alkana, dengan mengganti akhiran a dengan ol contoh : 2-pentanol.
2.  Pemberian nomor harus dimulai dari salah satu ujung rantai induk yang paling dekat dengan posisi gugus hidroksil. Contoh : 2-metil-3-pentanol.
3.   Alkohol siklik diberi nama dengan awalan siklo dengan posisi gugus hidroksil pada C-1CH3-CH2-CH2-CH-CH3OHCH3-CH-CH-CH2-CH3CH3OHCH3-CH-CH-CH-CH3CH3CH3OHCH3OHHOCH2CH3
2-metilsikloheksanol 1-etilsikopropanol.

2.3 Sifat fisika alkohol

1)  Titik didih alkohol lebih tinggi misalnya etanol memiliki titik didih 78°C, hal ini diakibatkan oleh adanya ikatan hidrogen pada alkohol.
2)      Kelarutan alkohol dalam air tinggi dengan bobot molekul rendah larut dalam air
3)      Alkohol merupakan cairan tidak berwarna (jernih) dan berbau khas.
4)    Indeks bias dan rapatan meningkat dengan bertambahnya atom C pada gugus fungsinya, akan tetapi kelarutanya menurun.
5)     Berat jenis alkohol lebih besar daripada berat jenis alkena

2.4 Sifat kimia alkohol

1.      Bereaksi dengan logam Na menghasilkan garam.


2 CH3OH + Na              CH3ONa + H2 (g)

2.      Bereaksi dengan asam karboksilat membentuk ester.


CH3CH2OH + CH3-C = O     H+          CH3-C = O                       + H2O
                                                      OH                      OCH2CH3

3.      Alkohol dapat bereaksi dengan HCl menghasilkan alkil halida.


(CH3)3-C-OH + HCl               (CH3)3-C-Cl + H2O

4.      Alkohol dapat mengalami reaksi oksidasi. Reaksi ini dapat digunakan untuk membedakan alkohol primer, sekunder, dan tersier.
5.      Antar molekul hidrogen terdapat ikatan hidrogen
6.      Reaksi eliminasi alkohol akan menghasilkan alkena

(CH3)3-C-OH          H2SO4 pekat      (CH3)2-C=CH2 + H2O

                                                                 
Alkohol tersier 60oC

(CH3)2-CH-OH       H2SO4 pekat       CH3-CH=CH2 + H2O

 


Alkohol sekunder 100oC

CH3-CH2-OH         H2SO4 pekat        CH2=CH2 + H2O

 


Alkohol primer 180oC

Data tersebut menunjukkan bahwa reaktifitas pembentukan alkena pada alkohol primer <
sekunder < tersier, hal ini disebabkan oleh kestabilan karbokation, dimana C3 > C2 > C1 > C metil.

2.4 Pembuatan Alkohol

Pembuatan alkohol terdiri atas empat reaksi yaitu reaksi subtitusi nukleofilik, reaksi grignard, reduksi senyawa karbonil, hidrasi alkena.

·         Reaksi substitusi nukleofilik merupakan reaksi yang berlangsung karena penggantian satu atau lebih atom atau gugus dari suatu senyawa oleh atom atau gugus lain dengan melibatkan nukleofil.
·         Reaksi sn1 (reaksi substitusi nukleofilik unimolekuler) merupakan reaksi SN1 yaitu reaksi substitusi nukleofilik yang laju reaksinya hanya tergantung dari konsentrasi substrat dan tidak tergantung pada konsentrasi nukleofil. Reaksi SN1 terdiri dari dua tahap. Pada tahap pertama, ikatan antara karbon dengan gugus pergi putus. Pada tahap kedua (tahap cepat), ion karbonium bergabung dengan nukleofil membentuk produk.
·         Reaksi sn2(reaksi substitusi nukleofilik bimolekuler)reaksi sn 2 merupakan reaksi substitusi nukleofilik yang laju reaksinya tergantung dari konsentrasi kedua zatyang bereaksi
·         Reaksi Grignard merupakan Reagen grignard dibuat dengan cara mencampurkan logam magnesium dengan alkil halida (atau haloalkana).
·         Reduksi senyawa karbonil merupakan alkohol yang dapat dibuat dari senyawa karbonil dengan reaksi reduksi, dimana atom-atom hidrogen ditambahkan kepada gugus karbonilnya reaksi umum. contohnya :
a)      Hidrasi alkena bila suatu alkena diolah dengan air dan suatu asam kuat, yangberperan sebagai katalis, unsur-unsur air (H+ dan OH-) mengadisiikatan rangkap dalam suatu reaksi hidrasi menghasilkan alkohol.
b)       Reaksi-reaksi alkohol merupakan reaksi alkohol terbagi kedalam lima reaksi yaitu Reaksi dengan logam aktif, reaksi subsitusi, oksidasi alkohol, pembentukan Ester (Esterifikasi) dan dehidrasi alkohol.
c)        Reaksi substitusi alkohol merupakan gugus yang meninggalkan alkohol ialah hidroksida (OH-)suatu ion yang merupakan basa kuat.Reaksi substitusi ada dua jenis yaitu reaksi dengan hidrogen dan reaksi dengan zatpenghalogenasi lainyaÒ Reaksi substitusi dengan halogen Gugus –OH alkohol dapat disubstitusi oleh atom halogen bila direaksikan dengan HX pekat, PX3 atau PX5 (X= halogen). Contoh:Ò Reaksi dengan zat pengotor lainya Dengan alkohol primer dan sekunder, hasil yang lebih tinggi dari alkil halida di dapat apabila zat penghalogenasi seperti tionil kloroda (SOCl2) atau fosfor bromida (PBr3) dipakai sebagai pengganti hidrogen halida. Contoh :
d)       Dehidrasi AlkoholJika alkohol dipanaskan bersama asam kuat, suatu alcohol akanmengalami dehidrasi (melepas molekul air) mengahasilkan suatualkana
e)        Reaksi dengan Logam Aktif Atom H dari gugus –OH dapat disubstitusi oleh logamaktif seperti natrium dan kalium, membentuk alkoksida dangas hidrogen. sebagai contoh oksidasi alkohol, alkohol dapat dioksidasi menjadi keton, aldehid atau asam karboksilat.
f)          Reaksi pembakaran etanol, berlangsung sebagai berikut pada oksidasi biologis dari etanol yaitu sel hati dapat dioksidasi dengan pertolongan enzim alkohol dehidrogenase
g)      Pembentukan Ester (Esterifikasi) merupakan Alkohol yang bereaksi dengan asam karboksilat membentuk ester dan air.


2.5 Beberapa alkohol yang bernilai komersial

1.      Metanol

Metanol (metil alkohol) pada mulanya dibuat dari pembakaran kayu tanpa udara, sehingga disebut alkohol kayu (wood alcohol). Metanol dikenal sangat toxic, menyebabkan kebutaan, dan kematian. Metanol umumnya digunakan sebagai pelarut, bahan bakar, maupun
bahan dasar sistesis senyawa organik yang lainnya.
Saat ini metanol dibuat dari reaksi katalitik dari gas karbon monoksida dengan hidrogen. Dalam reaksi ini diperlukan suhu 300 -400 oC, tekanan 200-300 atm, menggunakan
katalis ZnO-Cr2O3. CO + 2 H2 CH3OH

2.      Etanol

Etanol pertama kali dikenal sebagai hasil fermentasi buah-buahan, sehingga etanol banyak digunakan sebagai bahan dasar pembuatan minuman. Etanol bersifat kurang toxik dibandingkan dengan metanol, tetapi jika digunakan berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan saraf.
Etanol banyak dibuat dengan mengfermentasikan bahan-bahan yang mengandung glukosa dengan ragi, yang akan mengubah glukosa dalam keadaan an aerob membentuk etanol. Dalam proses fermentasi tersebut dapat dihasilkan 12-15 persen alkohol. Untuk meningkatkan konsentrasi alkohol selanjutnya dilakukan destilasi, sehingga diperoleh
alkohol dengan konsentrasi 40-50 persen. C6H12O6 2 C2H5OH + 2CO2
Campuran etanol 95% dan 5 % air disebut azeotrop, yang memiliki titik didik yang lebih rendah dari etanol (78,15 oC), etanol murni mempunyai titik didih 78,3 oC. Etanol absolut (100%) dapat diperoleh dengan menambahkan kalsium oksida (CaO) pada campuran azeotrop. Secara komersial etanol dibuat di industri dari gas etilen dengan air pada tekanan tinggi(100-300atm), suhu tinggi (300 oC), dan katalis P2O5. CH2 = CH2 + H2O CH3CH2OH




BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
1.      Alkohol adalah kelompok senyawa yang mengandung satu atau lebih gugus fungsi hidroksil (-OH).
2.      Alkohol ditentukan oleh posisi atau letak gugus fungsi OH pada rantai utama karbon.
3.      Terdapat tiga jenis alkohol yaitu alkohol primer, alkohol sekunder dan alkohol tersier
4.      Jenis alkohol tersebut dapat di oksidasi menjadi aldehid, asam karboksilat, keton.
5.      Alkohol banyak dimanfaatkan dalam berbagai bidang baik itu menguntungkan manusia atau merugikan jika disalahgunakan pemakaiannya.
3.2  Saran
Pemakaian alkohol dapat dimanfaatkan sesuai dengan kegunaannya tidak berlebih sehinngga tidak menimbulkan dampak buruk.

  


DAFTAR PUSTAKA

  • Jtk.unsri.ac.id. Pengaruh Larutan Heksana dan Etanol, Volume pelarut dan Waktu Ekstraksi terhadap Hasil Ekstraksi si Minyak ( diakses tanggal 23 Mei 2017)
  • Ejournal.unsri.ac.id . gugus fungsional alkohol (diakses tanggal 23 mei 2017)
  •  Http://jurnal.ugm.ac.id Note oxidation of benzylic secondary alkohol ( diakses tanggal 23 mei 2017)
  • Lib.ui.ac.id studi pemisahan (diakses tanggal 23 mei 2017)
  • Lib.ui.ac.idStudi film polyvinil alkohol (diakses tanggal 23 mei 2017)



No comments:

Post a Comment