LAPORAN
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR
PENGENCERAN DAN PENANAMAN MIKROBA
Nama :
Andri Tri Madani
NIM :
J1A116040
Kelompok : 2
Shift :
1
Asisten : 1. Ika Gusriani, S.TP., M.P.
2. Hirayati, S.Si
JURUSAN
TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS
TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2017
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Pengenceran bertingkat yaitu
memperkecil atau mengurangi jumlah mikroba yang tersuspensi dalam cairan.
Penentuan besarnya atau banyaknya tingkat pengenceran tergantung kepada
perkiraan jumlah mikroba dalam sampel. Digunakan perbandingan 1 : 9 untuk
sampel dan pengenceran pertama dan selanjutnya, sehingga pengenceran berikutnya
mengandung 1/10 sel mikroorganisma dari pengenceran sebelumnya.
Bakteri tersebar sangat luas baik
ditanah, air dan udara, bila hendak mengisolasi bakteri dari tanah/ benda padat
yang mudah tersuspensi atau terlarut, atau zat cair lain, maka dilakukan
serangkaian pengenceran (dilution series) terhadap zat tersebut. Sumber isolat
dari bakteri benda yang liat atau padat, misalnya daging maka zat tersebut
dihancurkan terlebih dahulu.
Isolasi merupakan cara untuk
memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari lingkungan, sehingga
diperoleh kultur murni atau biakkan murni. Kultur murni ialah kultur yang
sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan dari satu sel tunggal. Cara isolasi bakteri dilakukan dengan metode tuang
(pour plate), metode goresan (streak plate), metode miring (slant culture), dan
metode tegak (stab culture).
Praktikum kali ini
kami semua menggunakan medium NA (Nutrien Agar). Dimana medium ini berfungsi
sebagai tempat mikroba itu tumbuh. Mikroorganisme yang dibiakkan di
laboratorium pada medium yang terdiri dari bahan nutrient. Biasanya pemilihan
medium yang dipakai bergantung kepada banyak faktor seperti seperti apa jenis
mikroorganisme yang akan ditumbuhkan.
1.2 Maksud
dan Tujuan
Maksud
dan Tujuan praktikum ini adalah:
- Memahami persiapan dan pelaksanaan pengenceran bertingkat suspensi bakteri.
- Mengenal dan memahami teknik-teknik isolasi bakteri.
II.
TINJAUAN
PUSTAKA
Mikroorganisme terdapat dimana-mana didalam lingkungan kita
mereka ada pada tubuh kita, didalam tubuh kita, dan disekeliling kita. Mereka
merupakan komponen penting dalam ekosistem. Dihabitat alamiahnya, mereka hidup
dalam suatu komunitas yang terdiri dari berbagai jenis mokroorganisme, bersama
spesies-spesies biologi lainnya. Didalam komunitas ini, satu spesies mikroba
dapat mempengaruhi spesies lain dengan berbagai cara-cara beberapa bersifat
menguntungkan beberapa merugikan ( Pelezar, 1986)
Pengenceran adalah melarutkan atau
melepasan mikroba dari substratnya ke dalam air sehingga lebih mudah
penanganannya. Tujuan pengenceran yaitu untuk mengurangi kepadatan kepadatan
bakteri yang ditanam (Fais, 2009).
Pengenceran adalah suatu kegiatan untuk
mengencerkan larutan yang bertujuan untuk memperoleh contoh dengan jumlah
mikroba terbaik untuk dapat dihitung yaitu antara 30-300 sel mikroba per ml
(Cahaya, 2011).
Menurut Freewebs (2011) ada beberapa
teknik penanaman, yaitu : Teknik penanaman dari suspensi yang merupakan
lanjutan dari pengenceran bertingkat. Teknik penanaman dengan goresan (streak)
bertujuan untuk mengisolasi mikroorganisme dari campurannya atau meremajakan kultur
ke medium baru.
Isolasi adalah mengambil mikroorganisme
yang terdapat di alam dan menumbuhkannya dalam suatu medium buatan. Prinsip
dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba
lainnya yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba. Hal ini dapat
dilakukan dengan menumbuhkannya dalam media padat sel-sel mikroba akan
membentuk suatu koloni sel yang tetap pada tempatnya. Isolasi bakteri atau biakan yang terdiri dari satu jenis
mikroorganisme (bakteri) dikenal sebagaibiakan murni atau biakan
aksenik. Biakan yang
berisi lebih dari satu macam mikroorganisme (bakteri) dikenal sebagai biakan campuran, jika hanya terdiri
dari dua jenis mikroorganisme, yang dengan sengaja dipelihara satu sama lain
dalam asosiasi, dikenal sebagai biakan
dua-jenis (Alam dkk, 2013)
III.
METODOLOGI
3.1 Waktu
dan Tempat
Waktu pelaksanaan Praktikum Mikrobiologi adalah
Rabu, 12 April 2017 pukul 08.00 – 10.00 WIB bertempat di Laboratorium Biologi
Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jambi.
3.2 Bahan
dan Alat
·
Alat :
1. Bahan
( Sampel Nasi Gemuk 5gr )
2. Erlenmeyer
250 ml
3.
Batang pengaduk
4.
Tabung reaksi
5.
Rak tabung reaksi
6.
Cawan petri
7.
Autoklaf
8.
Oven
9.
Pemanas listrik / Hot plate stirrer
10. Pipet
volumetrik
11. Bunsen
12. Botol
semprot alkohol
13. Mortar
14. Inkubator
15. Vortex
·
Bahan :
1. Aquades
2. Kapas
3. Aluminium
foil
4. Plastik
Wrap
5. Kertas
pembungkus
6. Tissue
7. Kertas
label
8. Alkohol
70%
9. Spritus.
3.3 Skema
Kerja
1.
Siapkan 5 gr bahan sampel, tumbuk
menggunakan mortar sampai halus, masukkan ke dalam larutan pengencer aquades 45
ml yang sebelumnya telah disiapkan, godok/kocok sampai merata selanjutnya
disebut sebagai pengenceran pertama 10-1
2.
Pipet 1 ml dari 10-1 kemudian
dimasukkan ke tabung reaksi yang berisi 9 ml larutan pengencer, selanjutnya
disebut pengencerna ke dua 10-2 lakukan sampai pengenceran terakhir
yaitu 10-5
3.
Ambil 0,1 ml pada pengenceran 10-5,
10-4 dan 10-3 teteskan ke dalam cawan petri yang telah
berisi media padat, sebarkan dengan menggunakan Batang L yang telah disterilkan
atau dengan cara mengoyangkan ke seluruh permukaan media,lakukan secara duplo
dan diinkubasi selama 2 hari (Metode Tabur).
4.
Lakukan pengamatan dan perhitungan
jumlah koloni.
IV.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1 Data
Pengamatan
Dari praktikum yang dilakukan
data pengamatan yang didapatkan praktikan adalah :
Tabel Hasil Pengamatan
NO
|
METODE
|
SAMPEL
|
10-3
|
10-4
|
10-5
|
1.
|
Metode
Permukaan
|
Nasi Gemuk
|
9
|
5
|
Tidak ada bakteri
|
2.
|
Metode
Permukaan
|
Nasi Gemuk
|
12
|
2
|
Tidak ada bakteri
|
4.2 Analisa
Hasil
Dari hasil yang didapatkan menggunakan metode
permukaan duplo dengan sampel nasi gemuk adalah pada cawan petri yang
ditumbuhkan media dari pengenceran 10-3
didapatkan 9 dan 12 koloni. Pada cawan petri yang ditumbuhkan
media dari pengenceran 10-4 didapatkan
5 dan 2 koloni. Dan pada cawan petri yang ditumbuhkan media dari pengenceran 10-5 tidak ditemukan koloni.
4.3 Pembahasan
Pada praktikum kali ini yang akan
dilakukan adalah pengenceran bertingkat dan penanaman bakteri menggunakan
metode permukaan duplo dengan sampel nasi gemuk. Di dalam praktikum hal yang
paling utama harus dilakukan, yaitu melakukan praktikum dengan fokus sehingga
meminimalisir kesalahan yang akan terjadi di dalam praktikum. Dalam praktikum
ini mengharuskan kita untuk melakukan sterilisasi dan pastikan semua alat
benar-benar telah steril. Apabila meragukan alat tersebut telah disterilkan
atau belum, sebaik dilakukan sterilisasi ulang pada alat tersebut untuk
memastikan alat tersebut telah steril.
Sampel yang telah diambil kemudian disuspensikan
dalam akuades steril. Tujuan dari teknik ini pada prinsipnya adalah melarutkan
atau melepaskan mikroba dari substratnya ke dalam air sehingga lebih mudah
penanganannya. Macam-macam preparasi bergantung kepada bentuk sampel.
Teknik penanaman ini merupakan
lanjutan dari pengenceran bertingkat. Pengambilan suspensi dapat diambil dari
pengenceran mana saja tapi biasanya untuk tujuan isolasi (mendapatkan koloni
tunggal) diambil beberapa tabung pengenceran terakhir.
Setelah diinkubasi selama 24 jam diperoleh hasil
pertumbuhan mikroba pada medium NA. Hal ini dikarenakan mikroba yang diisolasi
adalah jenis bakteri, dan bakteri hanya dapat tumbuh pada medium NA. Pada cawan
petri yang ditumbuhkan media dari pengenceran 10-3 didapatkan 9 dan 12 koloni. Pada cawan
petri yang ditumbuhkan media dari pengenceran 10-4 didapatkan 5 dan 2 koloni. Dan pada
cawan petri yang ditumbuhkan media dari pengenceran 10-5 tidak ditemukan koloni.
V.
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang
telah dilaksanakan praktikan dapat menarik kesimpulan :
- Pengenceran adalah suatu kegiatan untuk mengencerkan larutan yang bertujuan untuk memperoleh contoh dengan jumlah mikroba terbaik untuk dapat dihitung yaitu antara 30 -300 sel mikroba per ml.
- Hasil yang didapatkan dari pelaksanaan pengenceran bertingkat adalah pengenceran 10-3 didapatkan 9 dan 12 koloni, pengenceran 10-4 didapatkan 5 dan 2 koloni, pengenceran 10-5 tidak ditemukan koloni.
- Isolasi suatu mikroba ialah memisahkan mikroba tersebut dari lingkungannya di alam dan menumbuhkannya sebagai biakan murni dalam medium buatan.
- Teknik yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme pada media agar memungkinkannya tumbuh dengan agak berjauhan dari sesamanya, juga memungkinkan setiap selnya berhimpun membentuk koloni.
5.2 Saran
Dalam pelaksanaan praktikum praktikan harus
hati-hati, agar tidak terjadi kesalahan. Serta keaseptisan juga sangat
diperlukan dalam praktikum ini agar praktikum dapat berlangsung dengan baik dan
maksimal.
DAFTAR
PUSTAKA
- Alam, M.S, Sarjono P.R, Aminin, A.L.N. 2013. Isolasi Bakteri Selulolitik Termofilik Kompos Pertanian Desa Bayat, Klaten, Jawa Tengah. Chem Info. No.1(1) : 190-195. Diakses pada 18 April 2017, 20:10 WIB.
- Cahaya, 2011. Mikroba dan Peranannya dalam Kehidupan. http://cahaya_timur.wordpress.com. Diakses pada 22-10-2011, 13:30 WIB.
- Fathir,Fuad. 2009. Media Pertumbuhan. http://faizcute.blogspot.com/. Diakses pada tanggal 10 Oktober 2011, pukul 14.00 WIB.
- Freewebs, 2011. Berbagai Tekhnik dalam Mikrobiologi. http://freewebs.blogspot.com.. Diakses 22-10-2010, 17:45 WIB.
- Pelczar,m.1986. Dasar-dasar mikrobiologi, Erlangga:Jakarta. Diakses pada 18 April 2017, 20:10 WIB.
No comments:
Post a Comment