Translate

Thursday, April 20, 2017

Laporan Praktikum Pengenceran dan Penanaman Mikroba

LAPORAN
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR

PENGENCERAN DAN PENANAMAN MIKROBA


Nama              : Andri Tri Madani
NIM                : J1A116040
Kelompok      : 2
Shift                : 1
Asisten            : 1. Ika Gusriani, S.TP., M.P.
  2. Hirayati, S.Si



  
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2017


I.                   PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Pengenceran bertingkat yaitu memperkecil atau mengurangi jumlah mikroba yang tersuspensi dalam cairan. Penentuan besarnya atau banyaknya tingkat pengenceran tergantung kepada perkiraan jumlah mikroba dalam sampel. Digunakan perbandingan 1 : 9 untuk sampel dan pengenceran pertama dan selanjutnya, sehingga pengenceran berikutnya mengandung 1/10 sel mikroorganisma dari pengenceran sebelumnya.

Bakteri tersebar sangat luas baik ditanah, air dan udara, bila hendak mengisolasi bakteri dari tanah/ benda padat yang mudah tersuspensi atau terlarut, atau zat cair lain, maka dilakukan serangkaian pengenceran (dilution series) terhadap zat tersebut. Sumber isolat dari bakteri benda yang liat atau padat, misalnya daging maka zat tersebut dihancurkan terlebih dahulu. 

Isolasi merupakan cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari lingkungan, sehingga diperoleh kultur murni atau biakkan murni. Kultur murni ialah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan dari satu sel tunggal. Cara isolasi bakteri dilakukan dengan metode tuang (pour plate), metode goresan (streak plate), metode miring (slant culture), dan metode tegak (stab culture).

Praktikum kali ini kami semua menggunakan medium NA (Nutrien Agar). Dimana medium ini berfungsi sebagai tempat mikroba itu tumbuh. Mikroorganisme yang dibiakkan di laboratorium pada medium yang terdiri dari bahan nutrient. Biasanya pemilihan medium yang dipakai bergantung kepada banyak faktor seperti seperti apa jenis mikroorganisme yang akan ditumbuhkan.

1.2  Maksud dan Tujuan
Maksud dan Tujuan praktikum ini adalah:
  1.  Memahami persiapan dan pelaksanaan pengenceran bertingkat suspensi bakteri.
  2. Mengenal dan memahami teknik-teknik isolasi bakteri.
 II.                TINJAUAN PUSTAKA 
Mikroorganisme terdapat dimana-mana didalam lingkungan kita mereka ada pada tubuh kita, didalam tubuh kita, dan disekeliling kita. Mereka merupakan komponen penting dalam ekosistem. Dihabitat alamiahnya, mereka hidup dalam suatu komunitas yang terdiri dari berbagai jenis mokroorganisme, bersama spesies-spesies biologi lainnya. Didalam komunitas ini, satu spesies mikroba dapat mempengaruhi spesies lain dengan berbagai cara-cara beberapa bersifat menguntungkan beberapa merugikan ( Pelezar, 1986)

Pengenceran adalah melarutkan atau melepasan mikroba dari substratnya ke dalam air sehingga lebih mudah penanganannya. Tujuan pengenceran yaitu untuk mengurangi kepadatan kepadatan bakteri yang ditanam (Fais, 2009).

Pengenceran adalah suatu kegiatan untuk mengencerkan larutan yang bertujuan untuk memperoleh contoh dengan jumlah mikroba terbaik untuk dapat dihitung yaitu antara 30-300 sel mikroba per ml (Cahaya, 2011).

Menurut Freewebs (2011) ada beberapa teknik penanaman, yaitu : Teknik penanaman dari suspensi yang merupakan lanjutan dari pengenceran bertingkat. Teknik penanaman dengan goresan (streak) bertujuan untuk mengisolasi mikroorganisme dari campurannya atau meremajakan kultur ke medium baru.

Isolasi adalah mengambil mikroorganisme yang terdapat di alam dan menumbuhkannya dalam suatu medium buatan. Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lainnya yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba. Hal ini dapat dilakukan dengan menumbuhkannya dalam media padat sel-sel mikroba akan membentuk suatu koloni sel yang tetap pada tempatnya. Isolasi bakteri atau biakan yang terdiri dari satu jenis mikroorganisme (bakteri) dikenal sebagaibiakan murni atau biakan aksenik. Biakan yang berisi lebih dari satu macam mikroorganisme (bakteri) dikenal sebagai biakan campuran, jika hanya terdiri dari dua jenis mikroorganisme, yang dengan sengaja dipelihara satu sama lain dalam asosiasi, dikenal sebagai biakan dua-jenis (Alam dkk, 2013)

III.             METODOLOGI

3.1  Waktu dan Tempat

Waktu pelaksanaan Praktikum Mikrobiologi adalah Rabu, 12 April 2017 pukul 08.00 – 10.00 WIB bertempat di Laboratorium Biologi Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jambi.

3.2  Bahan dan Alat

·         Alat                 :
1.      Bahan ( Sampel Nasi Gemuk 5gr )
2.      Erlenmeyer 250 ml
3.      Batang pengaduk
4.      Tabung reaksi
5.      Rak tabung reaksi
6.      Cawan petri
7.      Autoklaf
8.      Oven
9.      Pemanas listrik / Hot plate stirrer
10.  Pipet volumetrik
11.  Bunsen
12.  Botol semprot alkohol
13.  Mortar
14.  Inkubator
15.  Vortex 
·         Bahan              :
1.      Aquades
2.      Kapas
3.      Aluminium foil
4.      Plastik Wrap
5.      Kertas pembungkus
6.      Tissue
7.      Kertas label
8.      Alkohol 70%
9.      Spritus.

3.3  Skema Kerja

1.      Siapkan 5 gr bahan sampel, tumbuk menggunakan mortar sampai halus, masukkan ke dalam larutan pengencer aquades 45 ml yang sebelumnya telah disiapkan, godok/kocok sampai merata selanjutnya disebut sebagai pengenceran pertama 10-1
2.      Pipet 1 ml dari 10-1 kemudian dimasukkan ke tabung reaksi yang berisi 9 ml larutan pengencer, selanjutnya disebut pengencerna ke dua 10-2 lakukan sampai pengenceran terakhir yaitu 10-5
3.      Ambil 0,1 ml pada pengenceran 10-5, 10-4 dan 10-3 teteskan ke dalam cawan petri yang telah berisi media padat, sebarkan dengan menggunakan Batang L yang telah disterilkan atau dengan cara mengoyangkan ke seluruh permukaan media,lakukan secara duplo dan diinkubasi selama 2 hari (Metode Tabur).
4.      Lakukan pengamatan dan perhitungan jumlah koloni. 

IV.             HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1  Data Pengamatan
Dari praktikum yang dilakukan data pengamatan yang didapatkan praktikan adalah :
Tabel Hasil Pengamatan
NO
METODE
SAMPEL
10-3
10-4
10-5
1.
Metode Permukaan
Nasi Gemuk
9
5
Tidak ada bakteri
2.
Metode Permukaan
Nasi Gemuk
12
2
Tidak ada bakteri

4.2  Analisa Hasil
Dari hasil yang didapatkan menggunakan metode permukaan duplo dengan sampel nasi gemuk adalah pada cawan petri yang ditumbuhkan media dari pengenceran 10-3  didapatkan 9 dan 12 koloni. Pada cawan petri yang ditumbuhkan media dari pengenceran 10-4  didapatkan 5 dan 2 koloni. Dan pada cawan petri yang ditumbuhkan media dari pengenceran 10-5  tidak ditemukan koloni.

4.3  Pembahasan
Pada praktikum kali ini yang akan dilakukan adalah pengenceran bertingkat dan penanaman bakteri menggunakan metode permukaan duplo dengan sampel nasi gemuk. Di dalam praktikum hal yang paling utama harus dilakukan, yaitu melakukan praktikum dengan fokus sehingga meminimalisir kesalahan yang akan terjadi di dalam praktikum. Dalam praktikum ini mengharuskan kita untuk melakukan sterilisasi dan pastikan semua alat benar-benar telah steril. Apabila meragukan alat tersebut telah disterilkan atau belum, sebaik dilakukan sterilisasi ulang pada alat tersebut untuk memastikan alat tersebut telah steril.

Sampel yang telah diambil kemudian disuspensikan dalam akuades steril. Tujuan dari teknik ini pada prinsipnya adalah melarutkan atau melepaskan mikroba dari substratnya ke dalam air sehingga lebih mudah penanganannya. Macam-macam preparasi bergantung kepada bentuk sampel.

Teknik penanaman ini merupakan lanjutan dari pengenceran bertingkat. Pengambilan suspensi dapat diambil dari pengenceran mana saja tapi biasanya untuk tujuan isolasi (mendapatkan koloni tunggal) diambil beberapa tabung pengenceran terakhir.

Setelah diinkubasi selama 24 jam diperoleh hasil pertumbuhan mikroba pada medium NA. Hal ini dikarenakan mikroba yang diisolasi adalah jenis bakteri, dan bakteri hanya dapat tumbuh pada medium NA. Pada cawan petri yang ditumbuhkan media dari pengenceran 10-3  didapatkan 9 dan 12 koloni. Pada cawan petri yang ditumbuhkan media dari pengenceran 10-4  didapatkan 5 dan 2 koloni. Dan pada cawan petri yang ditumbuhkan media dari pengenceran 10-5  tidak ditemukan koloni.

V.                PENUTUP

5.1  Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilaksanakan praktikan dapat menarik kesimpulan :
  1. Pengenceran adalah suatu kegiatan untuk mengencerkan larutan yang bertujuan untuk memperoleh contoh dengan jumlah mikroba terbaik untuk dapat dihitung yaitu antara 30 -300 sel mikroba per ml.
  2. Hasil yang didapatkan dari pelaksanaan pengenceran bertingkat adalah pengenceran 10-3  didapatkan 9 dan 12 koloni, pengenceran 10-4  didapatkan 5 dan 2 koloni, pengenceran   10-5  tidak ditemukan koloni.
  3. Isolasi suatu mikroba ialah memisahkan mikroba tersebut dari lingkungannya di alam dan menumbuhkannya sebagai biakan murni dalam medium buatan.
  4. Teknik yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme pada media agar memungkinkannya tumbuh dengan agak berjauhan dari sesamanya, juga memungkinkan setiap selnya berhimpun membentuk koloni.


5.2  Saran
Dalam pelaksanaan praktikum praktikan harus hati-hati, agar tidak terjadi kesalahan. Serta keaseptisan juga sangat diperlukan dalam praktikum ini agar praktikum dapat berlangsung dengan baik dan maksimal.

DAFTAR PUSTAKA
  1. Alam, M.S, Sarjono P.R, Aminin, A.L.N. 2013. Isolasi Bakteri Selulolitik Termofilik Kompos Pertanian Desa Bayat, Klaten, Jawa Tengah. Chem Info. No.1(1) : 190-195. Diakses pada 18 April 2017, 20:10 WIB.
  2.  Cahaya, 2011. Mikroba dan Peranannya dalam Kehidupan. http://cahaya_timur.wordpress.com.            Diakses pada 22-10-2011, 13:30 WIB.
  3. Fathir,Fuad. 2009. Media Pertumbuhan. http://faizcute.blogspot.com/. Diakses pada tanggal 10 Oktober 2011, pukul 14.00 WIB.
  4.  Freewebs, 2011. Berbagai Tekhnik dalam Mikrobiologi. http://freewebs.blogspot.com.. Diakses 22-10-2010, 17:45 WIB.
  5. Pelczar,m.1986. Dasar-dasar mikrobiologi, Erlangga:Jakarta. Diakses pada 18 April 2017, 20:10 WIB.


No comments:

Post a Comment