Ancaman Non-Militer
Ancaman non-militer pada hakikatnya ancaman
yang menggunakan faktor – faktor non militer dinilai mempunyai kemampuan yang
membahayakan kedaulatan negara, kepribadian bangsa, ketuhanan wilayah negara
dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman ini salah satunya disebabkan oleh
pengaruh negatif dari globalisasi. Globalisasi yang menghilangkan sekat atau
batas pergaulan antar bangsa secara disadari ataupun tidak telah memberikan
dampak negatif yang kemudian menjadi ancaman bagi keutuhan sebuah negara,
termasuk indonesia. Ancaman non- militer diantaranya dapat berdimensi politik
dan ekonomi.
Ancaman di bidang Politik
Ancaman di bidang politik dapat bersumber dari luar negeri maupun dalam
negeri. Dari luar negeri, ancaman di bidang politik dilakukan oleh suatu negara
dengan melakukan tekanan politik terhadap indonesia. Bentuk – bentuk ancaman
non – militer berdimensi politik yang sering kali digunakan oleh pihak – pihak
lain untuk menekan negara lain dapat berupa intimidasi, provokasi atau blokade
politik. Kedepan, bentuk ancaman yang berasal dari luar negeri diperkirakan
masih berpotensi terhadap indonesia, yang memerlukan peran dari fungsi
pertahanan non – militer untuk menghadapinya.
Ancaman yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri dapat
berupa penggunaan kekuatan berupa pengerahan masa untuk menumbangkan suatu
pemerintahan yang berkuasa, atau menggalang kekuatan politik untuk melemahkan
kekuasaan pemerintah. Selain itu, ancaman separatisme merupakan bentuk lain
dari ancman politik yang timbul di dalam negeri. Sebagai bentuk ancaman
politik, separatisme dapat menempuh pola perjuangan politik tanpa senjata dan
perjuangan senjata. Pola perjuangan tidak bersenjata sering ditempuh untuk
menarik simpati masyarakat internasional. Oleh karena itu, separatisme sulit
dihadapi dengan menggunakan kekuatan militer. Hal ini membuktikan ancaman di
bidang politik memiliki tingkat resiko yang besar mengancam kedaulatan,
keutuhan dan keselamatan bangsa.
Berikut contoh ancaman non militer di bidang Politik :
1. Terjadinya Pertikaian Antar Kelompok Masyarakat
Berbagai ancaman aktual yang mungkin akan timbul adalah terjadinya
pertikain antara kelompok masyarakat akibat terjadinya berbagai perbedaan
pendapat dalam memaknai amandemen UUD 1945, tuntutan ekonomi khusus dan
kebebasan pers yang tidak diimbangi dengan tanggung jawab moral sehingga akan
berpotensi terhadap disintegrasisuatu bangsa.
2. Intimidasi/Cowing
Perilaku yang dihitung menggunkan kekerasan atau ancaman kekerasan untuk
mencapai tujuan politik, atau ideologi melalui intimidasi, kekerasan atau
didefinisikan sebagai terorisme.
3. Blockade
Blockade dalam bidang politik tentu sangat berpengaruh, Blokade adalah
salah satu hal yang hampir ada di semua kampanye militer maupun non militer dan
alat pilihan untuk peperangan ekonomi dan politik melawan Negara musuh.
Ancaman di bidang Ekonomi
Ancaman Non Militer adalah ancaman yang tidak menggunakan kekuatan
senjata tetapi jika dibiarkan akan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan
wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ekonomi
merupakan salah satu penentu posis tawar setiap negara dalam pergaulan
Internasional. Kondisi ekonomi sangat menentukan dalam pertahanan negara. Yang
bertugas menghadapi ancaman non militer adalah lembaga pemerintah di luar
bidang pertahanan sesuai dengan bentuk dan sifat ancaman yang dihadapi dengan
di dukung oleh unsur unsur lain dari kekuatan bangsa.
· 1. Aspek
ekonomi dalam kerangka pertahanan negara memiliki peran vital.
· 2. Ekonomi
dengan pertumbuhan yang cukup tinggi akan memungkinkan terselenggaranya
pembangunan pertahanan cukup efektif.
· 3. Ekonomi
juga dapat menunjang aspek-aspek lain, seperti aspek politik, sosial budaya,
pertahanan dan keamanan, dan lainnya.
· 4. Sasaran
pembangunan bidang ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi bagi
perwujudan stabilitas ekonomi yang memberikan efek kesejahteraan dan
penangkalan yang efektif sekaligus mampu menjadi pemenang dalam era
globalisasi.
· 5. Ekonomi
tidak hanya alat stabilitas negara,
tetapi juga merupakan salah satu alat penentu posisi tawar setiap negara
dalam hubungan antarnegara maupun pergaulan internasional.
Negara-negara dengan kondisi perekonomian yang lemah sering menghadapi
kesulitan dalam berhubungan dengan negara lain yang posisi ekonominya lebih
kuat.
Ancaman berdimensi ekonomi dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu :
A. Internal
Ancaman Internal adalah ancaman yang disebabkan atau berasal dari dalam
negeri itu sendiri.
1. Pengangguran
Cara-Cara Mengatasi Pengangguran
- Mendorong majunya pendidikan
- Meningkatkan latihan kerja untuk memenuhi kebutuhan ketrampilan seperti tuntutan industri modern
- Meningkatkan dan mendorong kewiraswastaan
- Mendorong terbukanya kesempatan usaha-usaha informal
- Meningkatkan usaha transmigasi
- Meningkatkan pembangunan dengan sistem padat karya
- Mengintensifkan program keluarga berencana
- Membuka kesempatan bekerja ke luar negara
- Penciptaan lapangan kerja padat karya sebagai solusi memberantas kemiskinan
- Pemilihan teknologi tepat guna sebagai solusi pemerataan kesempatan kerja
2. Inflasi
Adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan
terus-menerus (continue) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan
oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat,
berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi,
sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang.
Cara mengatasi Inflasi yaitu dengan menerapkan :
- Kebijakan Moneter
- Kebijakan Fiskal
- Kebijakan Non Moneter
- Mendorong agar pengusaha menaikkan hasil produksinya.Menekan tingkat upah.
- Pemerintah melakukan pengawasan harga dan sekaligus menetapkan harga maksimal.
- Pemerintah melakukan distribusi secara langsung.
- Hyper Inflation
- Penurunan nilai uang
- Devaluasi
3. Infrastruktur yang tidak memadai
Cara mengatasi Infrastruktur yang tidak memadai :
1) Pendanaan Infrastruktur
Project finance adalah teknik pendanaan terstruktur yang digunakan
terhadap suatu aset proyek yang memiliki aliran arus kas yang relatif
terprediksi. Teknik pendanaan ini dapat digunakan untuk mengisolasi proyek dan
memitigasi risiko-risiko sehingga pada gilirannya mengamankan pemberi pinjaman.
Pemberi pinjaman mengandalkan kemampuan proyek menghasilkan penghasilan
dibandingkan dengan kekuatan neraca sponsor-sponsor proyek tersebut.
2) Pembangunan infrastruktur
Dengan adanya pendanaan Infrastruktur yang memadai maka dapat memudahkan
pembangunan Infrastruktur. Infrastruktur yang dimaksud disini adalah
pembangunan Infrastruktur yang merata dan sesuai kebutuhan.
4. Sistem ekonomi yang tidak jelas
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk
mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun
organisasi di negara tersebut.
Cara mengatasi Sistem ekonomi yang tidak jelas :
- Penciptaan iklim usaha yang kondusif
- Mengatur faktor produksinya
- Perekonomian terencana (planned economies)
- Perekonomian pasar (market economic)
B. Eksternal
Ancaman eksternal adalah ancaman yang disebabkan atau berasal dari luar
negeri itu sendiri.
1. Indikator kinerja ekonomi yang buruk
Untuk menghadapi tantangan tersebut adalah perlu adanya kerjasama antara
pemerintah dan masyarakat untuk memajukan kinerja ekonomi secara bersama sama
sehingga tidak ada lagi pihak yang dirugikan.
2. Daya saing rendah
Untuk menghadapi tantangan tersebut, diperlukan upaya akselerasi
pembangunan perekonomian nasional yang berdaya saing melalui pertumbuhan
ekonomi yang cukup tinggi.
3. Ketidaksiapan menghadapi era globalisasi
Ketidaksiapan menghadapi era globalisasi dapat diatasi dengan
menciptakan generasi muda yang memiliki wawasan handal internasional yang
dibentengi dengan nilai-nilai budaya sehingga tidak mudah terjerumus. Dengan
demikian dapat diartikan Indonesia harus meningkatkan tingkat pendidikan dan
tekhnologi informasi komunikasi.
4.Tingkat dependensi/ketergantungan yang cukup
tinggi terhadap pihak asing
- Indonesia harus membangun dan menjaga hubungan baik dengan negara-negara utama dalam tatanan ekonomi-politik dunia.
- Membangun dan menjaga hubungan baik dengan kekuatan-kekuatan ekonomi dunia sangat penting dalam upaya peningkatan kemajuan ekonomi dalam negeri sehingga kita dapat belajar dari negara-negara tersebut agar kita dapat menciptakan sesuatu sendiri dan tidak bergantung lagi.
Ancaman di bidang Sosial Budaya
Ancaman yang berdimensi sosial budaya dapat dibedakan atas ancaman dari
dalam dan dari luar.Ancaman dari dalam didorong oleh isu-isu kemiskinan,
kebodohan, keterbelakangan dan ketidakadilan. Isu tersebut menjadi titik
pangkal timbulnya permasalahan, seperti separatisme, terorisme, kekerasan, dan
bencana akibat perbuatan manusia. Isu tersebut akan mengancam persatuan dan
kesatuan bangsa, nasionalisme dan patriotisme.
Ancaman dari luar timbul sebagai akibat dari pengaruh negatif
globalisasi diantaranya adalah :
- Munculnya gaya hidup konsumtif dan selalu mengkonsumsi barang-barang dari luar negeri
- Munculnya sifat hedonisme, yaitu kenikmatan pribadi dianggap sebagai suatu nilai hidup tertinggi. Hal ini membuat manusia suka memaksakan diri untuk mencapai kepuasan dan kenikmatan pribadinya tersebut, meskipun harus melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat. Seperti mabuk-mabukan, pergaulan bebas, foya-foya dan sebagainya
- Adanya sikap individualisme, yaitu sikap selalu mementingkan diri sendiri serta memandang orang lain itu tidak ada dan tidak bermakna. Sikap seperti ini dapat menimbulkan ketidakpedulian terhadap orang lain, misalnya sikap selalu menghardik pengemis, pengamen dan sebagainya
- Munculnya gejala westernisasi, yaitu gaya hidup yang selalu berorientasi kepada budaya barat tanpa diseleksi terlebih dahulu, seperti meniru model pakaian yang biasa dipakai orang-orang barat yang sebenarnya bertentangan dengan nilai dan norma-norma yang berlaku misalnya memakai rok mini, lelaki memakai anting-anting dan dsb
- Semakin memudarnya semangat gotong-royong, solidaritas, kepedulian dan kesetiakawanan sosial
- Semakin lunturnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan masyarakat.
Strategi dalam Menghadapi Ancaman Non-Militer
di Bidang Ekonomi :
- · Sistem ekonomi dikembangkan untuk memperkuat produksi domestic untuk pasar dalam negeri, sehingga memperkuat perekonomian rakyat.
- Pertanian dijadikan prioritas utama, karena mayoritas penduduk Indonesia bermata pencaharian sebagai petani.
- Industri- industri haruslah menggunakan bahan baku dari dalam negeri sehingga tergantung impor dari luar negeri dan mengembangkan ekonomi kreatif.
- Diadakan perekonomian yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat. Artinya segala sesuatu yang menguasai hajat hidup orang banyak haruslah bersifat murah dan terjangkau.
- Tidak bergantung pada badan-badan multilateral seperti pada IMF, Bank Dunia dan WTO.
- Mempererat kerjasama dengan sesama negara berkembang untuk bersama-sama menghadapi kepentingan negara maju.
Strategi dalam Menghadapi Ancaman Non-Militer di Bidang Politik :
- Memperkuat keberadaan dan kelangsungan NKRI yang berpijak pada Bhinneka Tunggal Ika. Dalam rangka menyelesaikan masalah – masalah yang mendesak dalam kehidupan bermasyakat, berbangsa dan bernegara maka diperlukan upaya rekonsiliasi nasional yang diatur dengan undang – undang.
- Menyempurnakan UUD 1945 agar sejalan dengan perkembangan kebutuhan bangsa, dinamika dan tuntutan reformasi, serta sesuai dengan jiwa dan semangat Pembukaan UUD 1945 dengan tetap menjaga persatuan dan kessatuan bangsa.
- Meningkatka peran MPR serta lembaga – lembaga tinggi Negara yang lain dengan cara menegaskan fungsi, wewenang dan tanggung jawab yang mengacu pada prinsip pembagian kekuasaan dan tata hubungan yang jelas antara lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif.
- Mengembangkan sistem politik nasional yang berkedudukan rakyat demokratis dan terbuka, mengembangkan kehidupan kepartaian yang menghormati keberagaman aspirasi politik, serta mengembangkan sistem dan penyelenggaran pemilu yang demokratis dengan menyempurnakan berbagai peraturan perundang – undangan di bidang politik.
Strategi dalam Menghadapi Ancaman Non-Militer di Bidang Sosial Budaya :
Kehidupan sosial budaya di negara-negara berkembang, perlu diperhatikan gejala perubahan yang terjadi, terutama mengenai sebab-sebabnya. Banyak faktoryang mungkin menimbulkan perubahan sosial, diantaranya yang memegang peranan penting, ialah faktor teknologi dan kebudayaan. Faktor–faktor itu
berasal dari dalam maupun dari luar. Biasanya, yang berasal dari luar lebih banyak menimbulkan perubahan. Agar dapat memahami perubahan sosial yang terjadi, perlu dipelajari bagaimana proses perubahan itu terjadi, dan bagaimana
perubahan itu diterima masyarakat.
Pengaruh dari luar perlu
diperhatikan adalah hal-hal yang tidak menguntungkan serta dapat membahayakan kelangsungan hidup kebudayaan nasional. Bangsa Indonesia harus selalu waspada akan kemungkinan adanya kesengajaan pihak luar untuk memecah kesatuan bangsa dan negara Indonesia.
Dalam menghadapi pengaruh dari luar yang dapat membahayakan kelangsungan hidup sosial budaya, bangsa Indonesia berusaha memelihara keseimbangan dan keselarasan fundamental, yaitu keseimbangan antara manusia dengan alam semesta, manusia dengan masyarakat, manusia dengan Tuhan, keseimbangan kemajuan lahir dan kesejahteraan batin. Kesadaran akan perlunya keseimbangan dan keserasian melahirkan toleransi yang tinggi, sehingga menjadi bangsa yang berbhinneka dan bertekad untuk selalu hidup bersatu
No comments:
Post a Comment