Translate

Tuesday, April 11, 2017

Ancaman dan Strategi Menghadapi Ancaman Non-Militer

Ancaman Non-Militer

     Ancaman non-militer pada hakikatnya ancaman yang menggunakan faktor – faktor non militer dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan negara, kepribadian bangsa, ketuhanan wilayah negara dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman ini salah satunya disebabkan oleh pengaruh negatif dari globalisasi. Globalisasi yang menghilangkan sekat atau batas pergaulan antar bangsa secara disadari ataupun tidak telah memberikan dampak negatif yang kemudian menjadi ancaman bagi keutuhan sebuah negara, termasuk indonesia. Ancaman non- militer diantaranya dapat berdimensi politik dan ekonomi.

Ancaman di bidang Politik

Ancaman di bidang politik dapat bersumber dari luar negeri maupun dalam negeri. Dari luar negeri, ancaman di bidang politik dilakukan oleh suatu negara dengan melakukan tekanan politik terhadap indonesia. Bentuk – bentuk ancaman non – militer berdimensi politik yang sering kali digunakan oleh pihak – pihak lain untuk menekan negara lain dapat berupa intimidasi, provokasi atau blokade politik. Kedepan, bentuk ancaman yang berasal dari luar negeri diperkirakan masih berpotensi terhadap indonesia, yang memerlukan peran dari fungsi pertahanan non – militer untuk menghadapinya.

Ancaman yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri dapat berupa penggunaan kekuatan berupa pengerahan masa untuk menumbangkan suatu pemerintahan yang berkuasa, atau menggalang kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah. Selain itu, ancaman separatisme merupakan bentuk lain dari ancman politik yang timbul di dalam negeri. Sebagai bentuk ancaman politik, separatisme dapat menempuh pola perjuangan politik tanpa senjata dan perjuangan senjata. Pola perjuangan tidak bersenjata sering ditempuh untuk menarik simpati masyarakat internasional. Oleh karena itu, separatisme sulit dihadapi dengan menggunakan kekuatan militer. Hal ini membuktikan ancaman di bidang politik memiliki tingkat resiko yang besar mengancam kedaulatan, keutuhan dan keselamatan bangsa.

Berikut contoh ancaman non militer di bidang Politik :

1. Terjadinya Pertikaian Antar Kelompok Masyarakat

Berbagai ancaman aktual yang mungkin akan timbul adalah terjadinya pertikain antara kelompok masyarakat akibat terjadinya berbagai perbedaan pendapat dalam memaknai amandemen UUD 1945, tuntutan ekonomi khusus dan kebebasan pers yang tidak diimbangi dengan tanggung jawab moral sehingga akan berpotensi terhadap disintegrasisuatu bangsa.

2. Intimidasi/Cowing

Perilaku yang dihitung menggunkan kekerasan atau ancaman kekerasan untuk mencapai tujuan politik, atau ideologi melalui intimidasi, kekerasan atau didefinisikan sebagai terorisme.

3. Blockade

Blockade dalam bidang politik tentu sangat berpengaruh, Blokade adalah salah satu hal yang hampir ada di semua kampanye militer maupun non militer dan alat pilihan untuk peperangan ekonomi dan politik melawan Negara musuh.

Ancaman di bidang Ekonomi

Ancaman Non Militer adalah ancaman yang tidak menggunakan kekuatan senjata tetapi jika dibiarkan akan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ekonomi merupakan salah satu penentu posis tawar setiap negara dalam pergaulan Internasional. Kondisi ekonomi sangat menentukan dalam pertahanan negara. Yang bertugas menghadapi ancaman non militer adalah lembaga pemerintah di luar bidang pertahanan sesuai dengan bentuk dan sifat ancaman yang dihadapi dengan di dukung oleh unsur unsur lain dari kekuatan bangsa.

·     1. Aspek ekonomi dalam kerangka pertahanan negara memiliki peran vital.
·     2. Ekonomi dengan pertumbuhan yang cukup tinggi akan memungkinkan terselenggaranya pembangunan pertahanan cukup efektif.
·    3. Ekonomi juga dapat menunjang aspek-aspek lain, seperti aspek politik, sosial budaya, pertahanan dan keamanan, dan lainnya.
·     4. Sasaran pembangunan bidang ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi bagi perwujudan stabilitas ekonomi yang memberikan efek kesejahteraan dan penangkalan yang efektif sekaligus mampu menjadi pemenang dalam era globalisasi.          
·   5. Ekonomi tidak hanya alat stabilitas negara,  tetapi juga merupakan salah satu alat penentu posisi tawar setiap negara dalam hubungan antarnegara maupun pergaulan internasional.

Negara-negara dengan kondisi perekonomian yang lemah sering menghadapi kesulitan dalam berhubungan dengan negara lain yang posisi ekonominya lebih kuat.
Ancaman berdimensi ekonomi dikelompokkan menjadi 2 bagian yaitu :

A. Internal

Ancaman Internal adalah ancaman yang disebabkan atau berasal dari dalam negeri itu sendiri.

1. Pengangguran

 Cara-Cara Mengatasi Pengangguran
  • Mendorong majunya pendidikan
  • Meningkatkan latihan kerja untuk memenuhi kebutuhan ketrampilan seperti tuntutan        industri modern
  • Meningkatkan dan mendorong kewiraswastaan
  • Mendorong terbukanya kesempatan usaha-usaha informal
  • Meningkatkan usaha transmigasi
  • Meningkatkan pembangunan dengan sistem padat karya
  • Mengintensifkan program keluarga berencana
  • Membuka kesempatan bekerja ke luar negara
  • Penciptaan lapangan kerja padat karya sebagai solusi memberantas       kemiskinan
  • Pemilihan teknologi tepat guna sebagai solusi pemerataan kesempatan kerja
     2. Inflasi

Adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (continue) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang.

Cara mengatasi Inflasi yaitu dengan menerapkan :
  • Kebijakan Moneter
  • Kebijakan Fiskal 
  • Kebijakan Non Moneter
  • Mendorong agar pengusaha menaikkan hasil produksinya.Menekan tingkat upah.
  • Pemerintah melakukan pengawasan harga dan sekaligus menetapkan harga maksimal.
  • Pemerintah melakukan distribusi secara langsung.
  • Hyper Inflation
  • Penurunan nilai uang
  • Devaluasi
3. Infrastruktur yang tidak memadai

Cara mengatasi Infrastruktur yang tidak memadai :

1)     Pendanaan Infrastruktur
Project finance adalah teknik pendanaan terstruktur yang digunakan terhadap suatu aset proyek yang memiliki aliran arus kas yang relatif terprediksi. Teknik pendanaan ini dapat digunakan untuk mengisolasi proyek dan memitigasi risiko-risiko sehingga pada gilirannya mengamankan pemberi pinjaman. Pemberi pinjaman mengandalkan kemampuan proyek menghasilkan penghasilan dibandingkan dengan kekuatan neraca sponsor-sponsor proyek tersebut.

2)     Pembangunan infrastruktur
Dengan adanya pendanaan Infrastruktur yang memadai maka dapat memudahkan pembangunan Infrastruktur. Infrastruktur yang dimaksud disini adalah pembangunan Infrastruktur yang merata dan sesuai kebutuhan.

4. Sistem ekonomi yang tidak jelas

Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut.
Cara mengatasi Sistem ekonomi yang tidak jelas :
  • Penciptaan iklim usaha yang kondusif
  • Mengatur faktor produksinya
  • Perekonomian terencana (planned economies)
  • Perekonomian pasar (market economic) 
     B. Eksternal

Ancaman eksternal adalah ancaman yang disebabkan atau berasal dari luar negeri itu sendiri.

1. Indikator kinerja ekonomi yang buruk


Untuk menghadapi tantangan tersebut adalah perlu adanya kerjasama antara pemerintah dan masyarakat untuk memajukan kinerja ekonomi secara bersama sama sehingga tidak ada lagi pihak yang dirugikan.

2. Daya saing rendah

Untuk menghadapi tantangan tersebut, diperlukan upaya akselerasi pembangunan perekonomian nasional yang berdaya saing melalui pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.

3. Ketidaksiapan menghadapi era globalisasi

Ketidaksiapan menghadapi era globalisasi dapat diatasi dengan menciptakan generasi muda yang memiliki wawasan handal internasional yang dibentengi dengan nilai-nilai budaya sehingga tidak mudah terjerumus. Dengan demikian dapat diartikan Indonesia harus meningkatkan tingkat pendidikan dan tekhnologi informasi komunikasi.

4.Tingkat dependensi/ketergantungan yang cukup tinggi terhadap pihak asing
  • Indonesia harus membangun dan menjaga hubungan baik dengan negara-negara utama dalam tatanan ekonomi-politik dunia.
  • Membangun dan menjaga hubungan baik dengan kekuatan-kekuatan ekonomi dunia sangat penting dalam upaya peningkatan kemajuan ekonomi dalam negeri sehingga kita dapat belajar dari negara-negara tersebut agar kita dapat menciptakan sesuatu sendiri dan tidak bergantung lagi. 

     Ancaman di bidang Sosial Budaya

Ancaman yang berdimensi sosial budaya dapat dibedakan atas ancaman dari dalam dan dari luar.Ancaman dari dalam didorong oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan dan ketidakadilan. Isu tersebut menjadi titik pangkal timbulnya permasalahan, seperti separatisme, terorisme, kekerasan, dan bencana akibat perbuatan manusia. Isu tersebut akan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa, nasionalisme dan patriotisme.

Ancaman dari luar timbul sebagai akibat dari pengaruh negatif globalisasi diantaranya adalah :
  • Munculnya gaya hidup konsumtif dan selalu mengkonsumsi barang-barang dari luar negeri
  • Munculnya sifat hedonisme, yaitu kenikmatan pribadi dianggap sebagai suatu nilai hidup tertinggi. Hal ini membuat manusia suka memaksakan diri untuk mencapai kepuasan dan kenikmatan pribadinya tersebut, meskipun harus melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat. Seperti mabuk-mabukan, pergaulan bebas, foya-foya dan sebagainya
  • Adanya sikap individualisme, yaitu sikap selalu mementingkan diri sendiri serta memandang orang lain itu tidak ada dan tidak bermakna. Sikap seperti ini dapat menimbulkan ketidakpedulian terhadap orang lain, misalnya sikap selalu menghardik pengemis, pengamen dan sebagainya
  • Munculnya gejala westernisasi, yaitu gaya hidup yang selalu berorientasi kepada budaya barat tanpa diseleksi terlebih dahulu, seperti meniru model pakaian yang biasa dipakai orang-orang barat yang sebenarnya bertentangan dengan nilai dan norma-norma yang berlaku misalnya memakai rok mini, lelaki memakai anting-anting dan dsb
  • Semakin memudarnya semangat gotong-royong, solidaritas, kepedulian dan kesetiakawanan sosial
  • Semakin lunturnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan masyarakat. 
Strategi dalam Menghadapi Ancaman Non-Militer di Bidang Ekonomi :

  • ·   Sistem ekonomi dikembangkan untuk memperkuat produksi domestic untuk pasar dalam negeri, sehingga memperkuat perekonomian rakyat.
  •     Pertanian dijadikan prioritas utama, karena mayoritas penduduk Indonesia bermata pencaharian sebagai petani.
  •    Industri- industri haruslah menggunakan bahan baku dari dalam negeri sehingga tergantung impor dari luar negeri dan mengembangkan ekonomi kreatif.
  •      Diadakan perekonomian yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat. Artinya segala sesuatu yang menguasai hajat hidup orang banyak haruslah bersifat murah dan terjangkau. 
  •     Tidak bergantung pada badan-badan multilateral seperti pada IMF, Bank Dunia dan WTO. 
  •     Mempererat kerjasama dengan sesama negara berkembang untuk bersama-sama menghadapi kepentingan negara maju.


Strategi dalam Menghadapi Ancaman Non-Militer di Bidang Politik :

  • Memperkuat keberadaan dan kelangsungan NKRI yang berpijak pada Bhinneka Tunggal Ika. Dalam rangka menyelesaikan masalah – masalah yang mendesak dalam kehidupan bermasyakat, berbangsa dan bernegara maka diperlukan upaya rekonsiliasi nasional yang diatur dengan undang – undang.
  • Menyempurnakan UUD 1945 agar sejalan dengan perkembangan kebutuhan bangsa, dinamika dan tuntutan reformasi, serta sesuai dengan jiwa dan semangat Pembukaan UUD 1945 dengan tetap menjaga persatuan dan kessatuan bangsa.
  • Meningkatka peran MPR serta lembaga – lembaga tinggi Negara yang lain dengan cara menegaskan fungsi, wewenang dan tanggung jawab yang mengacu pada prinsip pembagian kekuasaan dan tata hubungan yang jelas antara lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif.
  • Mengembangkan sistem politik nasional yang berkedudukan rakyat demokratis dan terbuka, mengembangkan kehidupan kepartaian yang menghormati keberagaman aspirasi politik, serta mengembangkan sistem dan penyelenggaran pemilu yang demokratis dengan menyempurnakan berbagai peraturan perundang – undangan di bidang politik. 

Strategi dalam Menghadapi Ancaman Non-Militer di Bidang Sosial Budaya :

         
Kehidupan sosial budaya di negara-negara berkembang, perlu diperhatikan gejala perubahan yang terjadi, terutama mengenai sebab-sebabnya. Banyak faktoryang mungkin menimbulkan perubahan sosial, diantaranya yang memegang peranan penting, ialah faktor teknologi dan kebudayaan. Faktor–faktor itu berasal dari dalam maupun dari luar. Biasanya, yang berasal dari luar lebih banyak menimbulkan perubahan. Agar dapat memahami perubahan sosial yang terjadi, perlu dipelajari bagaimana proses perubahan itu terjadi, dan bagaimana perubahan itu diterima masyarakat.


Pengaruh dari luar perlu diperhatikan adalah hal-hal yang tidak menguntungkan serta dapat membahayakan kelangsungan hidup kebudayaan nasional. Bangsa Indonesia harus selalu waspada akan kemungkinan adanya kesengajaan pihak luar untuk memecah kesatuan bangsa dan negara Indonesia. 

Dalam menghadapi pengaruh dari luar yang dapat membahayakan kelangsungan hidup sosial budaya, bangsa Indonesia berusaha memelihara keseimbangan dan keselarasan fundamental, yaitu keseimbangan antara manusia dengan alam semesta, manusia dengan masyarakat, manusia dengan Tuhan, keseimbangan kemajuan lahir dan kesejahteraan batin. Kesadaran akan perlunya keseimbangan dan keserasian melahirkan toleransi yang tinggi, sehingga menjadi bangsa yang berbhinneka dan bertekad untuk selalu hidup bersatu

No comments:

Post a Comment