LAPORAN
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR
PEMBUATAN MEDIA
Nama :
Andri Tri Madani
NIM :
J1A116040
Kelompok : 2
Shift :
1
Asisten : 1. Ika Gusriani, S.TP., M.P.
2. Hirayati, S.Si
JURUSAN
TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS
TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2017
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Mikroorganisme dapat berkembang biak secara alami atau dengan campur tangan manusia. Mikroorganisme
yang dikembangkan oleh manusia di antaranya melalui pertumbuhan menggunakan media. Pada pembuatan media ini, haruslah dimengerti jenis-jenis nutrien yang diperlukan oleh bakteri dan juga keadaan lingkungan fisik yang dapat menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhannya.
Medium pertumbuhan adalah
media yang digunakan dalam pertumbuhan mikroorganisme untuk keperluan
penelitian dalam bidang ilmu mikrobiologi. Mikroorganisme yang akan diamati
akan ditumbuh kembangkan dalam media seperti nutrien agar (NA) dan potato
dektrosa agar (PDA). Dalam pembuatan medium pertumbuhan, alat maupun bahan yang
akan digunakan haruslah steril dan tidak dalam keadaan terkontaminasi. Berhasil
atau tidaknya pembuatan medium pertumbuhan dipengruhi oleh tahap yang disebut
dengan sterilisasi. Tahap sterilisasi adal tahap dimana semua alat dan bahan
yang akan digunakan melalui proses pembunuhan dan pencegahan mikroorganisme
yang tidak diharapkan tumbuh pada media yang akan digunakan.
Semua
makhluk hidup membutuhkan nutrient untuk melakukan pertumbuhan
dan reproduksinya. Untuk menelaah mikroorganisme di Laboratorium, kita harus
dapat menumbuhkan mereka. Mikroorganisme dapat berkembang biak dengan alami atau
dengan bantuan manusia (Label, 2008). Media adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi yang dipakai
untuk menumbuhkan mikroba. Media harus mengandung semua unsur hara dan nutrien
yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan mikroba agar mikroba dapat
tumbuh dan berkembang biak. Nutrien merupakan bahan baku yang digunakan untuk
membangun komponen-komponen baru dan untuk menghasilkan energi yang dibutuhkan
dalam proses kehidupan sel.
Oleh
karena itu, untuk
mengenal lebih jauh tentang pembuatan medium untuk suatu mikroba, maka
diadakanlah praktikum ini, dimana dalam prakitukum ini praktikan diwajibkan
mampu mengetahui cara-caranya mulai dari awal sampai akhir melalui bimbingan
dari kakak asisten.
1.2 Maksud
dan Tujuan
Adapun maksud dari
praktikum ini adalah :
- · Dengan melakukan praktikum ini, maka praktikan dapat mengenal lebih jauh tentang cara-cara pembuatan medium tumbuh bakteri.
Adapun tujuan dari
praktikum ini adalah :
- · Mengetahui dan memahami prosedur cara pemembuatan medium tumbuh bakteri.
II.
TINJAUAN
PUSTAKA
Mikroorganisme
sebagai makhluk hidup sama dengan organisme hidup lainnya, sangat membutuhkan
energi dan bahan-bahan untuk membangun pertumbuhannya, seperti dalam sintesa
protoplasma dan bagian-bagisn sel yang lainnya. Bahan-bahan tersebut disebut
nutrien. Untuk memanfaatkan bahan-bahan tersebut, maka sel memerlukan sejumlah
kegiatan, sehingga menyebabkan perubahan kimia di dalam selnya. Semua reaksi
yang terarah yang berlangsung di dalam sel ini disebut metabolisme. Metabolisme
yang melibatkan berbagai macam reaksi di dalam sel tersebut, hanya dapat
berlangsung atas bantuan dari suatu senyawa organik yang disebut katalisator
organik atau biasa disebut biokatalisator yang dinamakan enzim. Untuk dapat
memahami tentang nutrisi dan metabolisme ini, pengetahuan dasar biokimia angat
dibutuhkan (Natsir dan Sartini, 2006).
Medium
adalah suatu bahan terdiri atas campuran nutrisi atau zat hara (nutrien) yang
digunakan menumbuhkan mikroorganisme di atas atau di dalamnya. Selain itu,
medium dapat dipergunakan pula untuk isolasi, perbanyakan, pengujian
sifat-sifat fisiologis, dan penghitungan jumlah mikroorganisme. Hal ini erat
kaitannya dengan postulat koch; untuk menetapkan suatu jenis mikroba sebagai
penyebab penyakit harus terlebih dahulu harus mendapatkan mikroba dalam
keadaan murni (pure culture) untuk diselidiki
sifat-sifatnya. Untuk tujuan tersebut sangat diperlukan suatu medium
(perbenihan) sebagai tempat tumbuh dan isolasi
mikroorganisme.(Waluyo,2008)
Medium
yang digunakan untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan mikroorganisme harus
sesuai susunannya dengan kebutuhan jenis-jenis mikroorganisme yang
bersangkutan. Beberapa mikroorganisme dapat hidup baik pada medium yang sangat
sederhana yang hanya mengandung garam anargonik di tambah sumber karbon organik
seperti gula. Sedangkan mikroorganime lainnya memerlukan suatu medium yang
sangat kompleks yaitu berupa medium ditambahkan darah atau bahan-bahan kompleks
lainnya (Volk, 1993)
Untuk
keperluan hidupnya, semua makhluk hidup memerlukan bahan makanan. Bahan makanan
ini diperlukan untuk sintesis bahan mikroorganisme, untuk kehidupannya
membutuhkan bahan-bahan organik dan anorganik dari lingkungannya. Bahan-bahan
tersebut disebut dengan nutrien (zat gizi).
Peran
utama nutrien adalah sebagai sumber energi, bahan pembangun sel, dan sebagai
aseptor elektron dalam reaksi bioenergetik (reaksi yang menghasilkan energi).
Oleh karenanya bahan makanan yang diperlukan terdiri dari air, sumber energi,
sumber karbon, sumber aseptor elektron, sumber mineral, faktor pertumbuhan, dan
nitrogen.
Makhluk
hidup menggunakan sumber-sumber nutrien dapat dalam bentuk padat, tetapi ada
juga yang hanya dapat menggunakan sumber nutrien dalam bentuk cair (larutan).
Bila jasad hidup menggunakan sumber nutrien dalam bentuk padaat digolongkan
tipe holozoik, sedangkan yang menggunakan nutrien dalam bentuk
cairan tergolong dalam tipe holofitik. Namun ada hidup holofitik
dapat juga menggunakan sumber nutrien dalam bentuk padat, tetapi bahan tersebut
dicerna dahulu diluar sel dengan bantuan enzim ekstraseluler (Waluyo,2007).
Menurut Pelczar (1996), klasifikasi medium
berdasarkan fungsinya digolongkan menjadi 7 golongan, yaitu:
- Medium umum, merupakan media yang ditambahkan bahan-bahan yang bertujuan menstimulasi pertumbuhan mikroba secara umum. Contoh: Nutrien Agar (NA) untuk menstimulasi pertumbuhan bakteri, Potato Dextose Agar (PDA) untuk menstimulasi pertumbuhan fungi.
- Medium khusus, merupakan medium untuk menentukan tipe pertumbuhan mikroba dan kemampuannya untuk mengadakan perubahan-perubahan kimia tertentu. Contoh: medium tetes tebu untuk Saccharomyces cerevisiae.
- Media diperkaya (enrichment media), merupakan media yang ditambahkan bahan-bahan tertentu untuk menstimulasi pertumbuhan mikroba yang diinginkan. Hal ini dilakukan untuk menstimulasi pertumbuhan mikroba yang jumlahnya sedikit dalam suatu campuran berbagai mikroba. Contoh: Chocolatemedia dan Yeast-Extract-poptasium Nitrat Agar.
- Media selektif, merupakan media yang ditambahkan bahan-bahan tertentu yang akan menghambat pertumbuhan mikroba yang tidak diinginkan yang ada dalam suatu spesimen. Inhibitor yang digunakan berupa antibiotik, garam dan bahan-bahan kimia lainnya.
- Media differensial, merupakan media yang ditambahkan bahan-bahan kimia atau reagensia tertentu yang menyebabkan mikroba yang tumbuh memperlihatkan perubahan-perubahan spesifik sehingga dapat dibedakan dengan jenis lainnya.
- Medium penguji (Assay medium), merupakan medium dengan susunan ertentu yang digunakan untuk pengujian senyawa-senyawa tertentu dengan bantuan bakteri. Contoh: medium untuk menguji vitamin-vitamin, antibiotik, dan lain-lain.
- Medium perhitungan jumlah mikroba yaitu medium spesifik yang digunakan untuk menghitung jumlah mikroba dalam suatu bahan. Contoh: medium untuk menghitung jumlah bakteri E. Coli air sumur.
III.
METODOLOGI
3.1 Waktu
dan Tempat
Waktu pelaksanaan Praktikum Mikrobiologi adalah
Rabu, 5 April 2017 pukul 15.00 – 17.00 WIB bertempat di Laboratorium Biologi Fakultas
Teknologi Pertanian Universitas Jambi.
3.2 Bahan
dan Alat
·
Bahan
1. Nutrient
Agar (NA) 10 gram
2. Aquades
3. Aluminium
Foil
4. Plastik
Wrap
5. Kapas
6. Tissue
7. Kertas
Label
·
Alat
1. Hot
Plate
2. Stirer
3. Timbangan
Analitik
4. Batang
Pengaduk
5. Erlenmeyer
500 ml
6. Erlenmeyer
250 ml
7. Hot
Hands
8. Lemari
Pendingin
3.3 Skema
Kerja
1. Siapkan
alat dan bahan.
2. Timbang
media Nutrient Agar (NA) 10 gram dengan menggunakan Timbangan Analitik.
Kemudian, masukkan serbuk media secara hati-hati kedalam Erlenmeyer 500 ml.
3. Tambahkan
Aquades sebanyak 500 ml. Aduk menggunakan Batang Pengaduk hingga merata.
4. Panaskan
medium NA menggunakan Hot Plate dengan pengaduk stirer pada suhu 8 dan putaran
8.
5. Tunggu
sampai media tercampur homogen (ditunjukkan dengan warna jernih/bening). Perhatian
: sewaktu pemanasan jangan sampai terbentuk buih berlebihan sampai meluap.
6. Lalu,
matikan Hot Plate.
7. Pindahkan
medium NA ke dalam Erlenmeyer 250 ml sebanyak 125 ml.
8. Lalu
tutup menggunakan Kapas dilapiskan Aluminium Foil serta gunakan Plastik Wrap
untuk mencegah masuknya mikroba.
9. Kemudian
medium di masukkan ke dalam Lemari Pendingin.
IV.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Praktikum
Dari praktikum yang dilakukan hasil yang di dapatkan
praktikan adalah :
Gambar.1.1 Media NA saat dipanaskan
Gambar.1.2
Media NA setelah dipanaskan
4.2 Pembahasan
Medium
adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi yang dipakai untuk
menumbuhkan mikroba. Selain untuk menumbuhkan mikroba, medium dapat digunakan
pula untuk isolasi, memperbanyak, pengujian sifat-sifat fisiologi dan
perhitungan mikroba.
Media agar untuk
bakteri digunakan media NA (Nutrient Agar) dimana NA berfungsi untuk membiakkan
berbagai macam bakteri. Sedangkan medium NA yang instan merupakan media non
sintetik, karena menggunakan bahan yang terdapat di alam, biasanya tidak
diketahui kandungannya. Struktur protein media non sintetik itu besar dan
relatif insolubel yang mana hanya sebagian kecil bakteri saja. Susunan dan
kadar nutrisi suatu medium untuk pertumbuhan mikroba harus seimbang agar dapat
tumbuh optimal. Hal ini perlu dikemukakan mengingat banyak senyawa yang menjadi
zat penghambat atau racun bagi mikroba jika kadarnya terlalu tinggi.
Nutrient Agar (NA) merupakan
suatu medium yang berbentuk padat yang merupakan perpaduan antara bahan
alamiah dan senyawa-senyawa kimia. Dalam hal ini agar digunakan, karena
sifatnya yang mudah membeku dan mengandung karbohidrat yang berupa galaktam
sehingga tidak mudah diuraikan oleh mikroorganisme. Medium Nutrient Agar (NA)
merupakan medium yang berwarna coklat muda yang memiliki konsistensi yang padat
dimana medium ini berasal dari sintetik dan memiliki kegunaan sebagai medium
untuk menumbuhkan bakteri.
V.
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilaksanakan praktikan
dapat menarik kesimpulan :
- Medium adalah suatu bahan yang terdiri atas campuran nutrisi yang dipakai untuk menumbuhkan mikroba juga medium dapat digunakan pula untuk isolasi, memperbanyak, pengujian sifat-sifat fisiologi dan perhitungan mikroba.
- Medium pertumbuhan yang baik adalah medium yang dibuat tetap steril hingga di dapat biakan murni.
- Medium Nutrien Agar (NA) konsistensinya berbentuk padat dan berwarna kuning kecoklatan.
5.2 Saran
Dalam pelaksanaan praktikum praktikan harus hati-hati, agar tidak
terjadi kesalahan. Serta keseriusan juga sangat diperlukan dalam praktikum ini
agar praktikum dapat berlangsung dengan baik dan maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
- Natsir, Djide dan Sartini, 2006, Mikrobiologi Farmasi Dasar, Universitas Hasanuddin, Makassar.
- Pelczar, 1996, Dasar-Dasar Mikrobiologi, Universitas Indonesia, Jakarta.
- Volk dan Wheeler, 1993, Mikrobiologi Dasar Jilid 1 Edisi ke 5, Erlangga, Jakarta.
- Waluyo,2007.Mikrobiologi Umum.Malang: UMM Press.
- Waluyo.2008.Dasar Dasar Mikrobiologi. Malang:UMM Press.
No comments:
Post a Comment